Menu

OPEC Pangkas Outlook Permintaan Minyak Karena Risiko Lockdown

Pandawa

OPEC memangkas outlook permintaan semester pertama 2021 sehubungan dengan lonjakan kasus COVID-19 yang membuka risiko lockdown di berbagai negara. Akibatnya, harga minyak sempat terperosok.

Seputarforex - OPEC memangkas proyeksi permintaan global untuk paruh pertama tahun 2021. Keputusan ini tidak terlepas dari lonjakan kasus COVID-19 di berbagai negara seperti Korea Selatan, kawasan Eropa, dan beberapa negara bagian AS. New York City dan London bahkan dikabarkan telah bersiap untuk kembali melakukan lockdown hingga satu bulan ke depan. Tidak ketinggalan, pemerintah Jerman juga telah sepakat untuk melakukan lockdown hingga 10 Januari mendatang.

Menyikapi kondisi ini, petinggi OPEC khawatir jika pemulihan akan berjalan lambat dan tidak merata hingga setidaknya pertengahan tahun 2021 mendatang. Minat risiko pun rontok dan sempat menekan pergerakan harga minyak.

Harga minyak Brent sempat terperosok hingga kisaran $49.12 per barel, sementara harga minyak WTI (West Texas Intermediate) tergelincir hingga $45.66 per barel. Namun, harga minyak sudah terkoreksi naik pada sesi perdagangan pagi ini (15/Desember), dengan minyak Brent yang diperdagangkan pada harga $50.29 per barel, dan minyak WTI pulih ke kisaran $46.90 per barel.

"Lonjakan kasus COVID-19 baru baru ini dan konsekuensi lockdown hingga awal tahun depan akan menyebabkan perlambatan ekonomi kuartal IV/2020 dengan perkiraan terburuk (adalah) dampak (yang) akan meluas hingga semester pertama 2021… Di saat yang sama, ketersediaan vaksin sudah dipastikan akan menjadi awal pemulihan dan perkembangan masih terus dipantau," kata OPEC dalam statement terbarunya.

Pemangkasan outlook permintaan minyak untuk tahun depan tidak mengubah hasil kesepakatan OPEC terkait kebijakan produksi. Sehingga secara garis besar, harga minyak mentah masih terdukung oleh langkah OPEC bersama mitra dalam melanjutkan pengekangan produksi hingga musim semi tahun depan. Selain itu, perkembangan dan distribusi vaksin Corona yang menguatkan minat risiko pasar juga menopang harga minyak dalam jangka panjang.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE