Menu

OPEC Tak Ubah Kebijakan, Harga Minyak Konsolidasi

Pandawa

Harga minyak masih terkendali setelah OPEC memutuskan untuk mempertahankan kebijakan produksi di tengah ketidakpastian virus Corona Delta.

Seputarforex - Harga minyak bergerak stabil pada perdagangan hari Kamis (02/September). Minyak Brent berada di kisaran $72.36 per barel atau naik 0.17 persen dari harga Open harian. Sementara itu, minyak WTI diperdagangkan pada kisaran $68.52 per barel, tidak jauh dari area pergerakan hari sebelumnya.

Pertemuan OPEC+ kemarin mencapai kesepakatan untuk berpegang teguh pada kebijakan produksi yang dibuat pada bulan Juli lalu, yaitu menambah output sebesar 400,000 barel per hari (bph) setiap bulan. Namun, OPEC+ dilaporkan merevisi prospek permintaan tahun 2022 sehubungan dengan masih tingginya ketidakpastian akibat penyebaran virus Corona.

"Saat efek pandemi COVID-19 terus menimbulkan ketidakpastian, fundamental pasar telah menguat dan saham OECD terus menurun seiring percepatan pemulihan," kata salah seorang perwakilan OPEC+.

Pernyataan lainnya datang dari negosiator top asal Rusia, Alexander Novak. Ia mengatakan bahwa OPEC+ sejauh ini telah memenuhi tujuan menghilangkan kelebihan pasokan di pasar dan terus berupaya menjaga keseimbangan harga.

 

Masih Dibayangi Efek Badai Tropis

Terlepas dari kebijakan produksi yang dilakukan OPEC+ dalam upaya menjaga kestabilan harga minyak, efek badai tropis yang baru-baru ini menerjang AS masih mempengaruhi dinamika emas hitam. Pasalnya, pusat industri minyak lepas pantai AS hingga kini masih terputus dan perbaikan diperkirakan akan memakan waktu cukup lama.

Terputusnya pasokan minyak di negara bagian Louisiana dan sekitarnya telah berdampak terhadap penyerapan persediaan minyak ke pasar. Pasalnya, kawasan yang diterjang badai tropis menyumbang sekitar 16 persen dari total produksi nasional AS.

"Negara bagian Louisiana selama ini memasok minyak ke seluruh AS, namun kini kami justru membutuhkan pasokan dari luar untuk kebutuhan di Louisiana," ungkap Gubernur Louisiana.

Hingga kini, otoritas setempat masih menghitung kerusakan yang ditimbulkan badai tropis Ida. Analis juga berpendapat bahwa diperlukan waktu berminggu-minggu untuk mengupayakan normalisasi aktivitas produksi minyak di kawasan terdampak.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE