Menu

Pengangguran Jepang Naik, BoJ Diproyeksi Perpanjang Stimulus

Pandawa

Kenaikan kasus Corona yang memicu diberlakukannya pembatasan membuat tingkat pengangguran naik dan ketersediaan lapangan kerja menurun. BoJ diyakini siap merespon pelemahan ini dengan kebijakan longgar.

Seputarforex - Pada hari Jumat (28/Mei), Biro Statistik Jepang mempublikasikan data tingkat pengangguran (Jobless Rate) yang meningkat dari 2.6 persen menjadi 2.8 persen di bulan April. Angka ini lebih tinggi ketimbang forecast kenaikan 2.7 persen. Tingginya kasus Corona di Jepang membuat sektor konsumsi menurun dan berimbas pada terhambatnya penyerapan tenaga kerja.


Dalam rilis terpisah, dampak pandemi juga mempengaruhi sektor ketenagakerjaan, tercermin dari data rasio pekerjaan terhadap pelamar (Jobs/Applications Ratio) yang turun dari 1.1 menjadi 1.09 di bulan April. Hal ini semakin mencerminkan ketenagakerjaan Jepang yang sedang menurun.

"Tawaran pekerjaan mungkin akan kembali turun di bulan Mei karena langkah pemerintah Jepang yang memperpanjang lockdown hingga 20 Juni. Hal ini akan menghambat pemulihan sektor ketenagakerjaan yang sejatinya masih rapuh… Meski demikian, distribusi vaksin Corona yang semakin meluas akan memungkinkan ekonomi untuk kembali normal dan mendorong pemulihan pada paruh kedua mendatang," kata Tom Learmouth, ekonom di Capital Economics.

Sementara itu, data CPI Inti Tokyo bulan Mei dilaporkan -0.2 persen secara tahunan. Meski sedikit lebih baik daripada estimasi penurunan ke -0.6 persen, trend inflasi selanjutnya diperkirakan kembali merosot di tengah kenaikan kasus Corona saat ini.

Secara keseluruhan, USD/JPY tidak banyak bereaksi atas rilis data Jobless Rate dan CPI Tokyo pagi ini. Pasangan mata uang tersebut naik tipis 0.03 persen ke 109.86 saat berita ini diturunkan.

 

Ekonomi Memburuk, BoJ Tidak Akan Tinggal Diam

Analis berpendapat bahwa perpanjangan status darurat Corona di Jepang hingga 20 Juni mendatang akan meningkatkan kemungkinan Bank of Japan (BoJ) untuk memperpanjang stimulus moneter. Petinggi Bank of Japan telah berulang kali mengatakan akan menambah masa program bantuan pandemi jika diperlukan untuk mendukung pemulihan yang rapuh.

Meski demikian, sebagian analis merasa skeptis karena BoJ dinilai sudah tidak dapat berbuat banyak untuk menanggulangi perlambatan ekonomi Jepang. Meskipun BoJ telah melakukan berbagai cara, perekonomian domestik nyatanya tetap rapuh, terutama jika melihat GDP kuartal pertama tahun ini yang kembali berkontraksi.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE