Menu

Permintaan Lesu, PMI Manufaktur China Kontraksi Lagi

Pandawa

Sektor manufaktur China kembali terpuruk karena krisis energi, harga bahan baku yang semakin mahal, hingga permintaan pasar yang lesu.

Seputarforex - Biro Statistik Nasional China merilis data PMI Manufaktur yang turun dari 49.6 menjadi 49.2 pada bulan Oktober 2021. Karena masih berada di bawah 50.0, data yang mengukur aktivitas pabrik China ini belum keluar dari zona kontraksi.

Trend penyusutan yang sudah terjadi selama dua bulan terakhir merupakan dampak dari kenaikan tajam harga bahan baku akhir-akhir ini. Keadaan semakin diperparah dengan krisis energi yang dipicu oleh terganggunya pembangkit listrik karena bencana banjir di jalur distribusi batubara China. Kondisi ini tak ayal membuat output pabrik China di bulan Oktober tumbuh dalam laju paling lemah sejak Maret 2020, tercermin dari sub-indeks produksi yang turun dari 49.5 pada menjadi 48.4.

Di samping itu, sub-indeks pesanan baru (new orders) turut mengalami kemerosotan hingga berada pada level 48.8, menyusut untuk bulan ketiga secara berturut-turut. Memburuknya sub-indeks ini tak pelak menandakan bahwa China juga tengah menghadapi permintaan pasar domestik yang lesu.

"Sekitar sepertiga perusahaan yang disurvei melaporkan bahwa melemahnya permintaan pasar sebagai hambatan terbesar yang dihadapi saat ini, sehingga mereka membatasi produksi," kata Zhang Liqun, seorang analis di China Logistics Information Center.

Yang lebih mengkhawatirkan, sub-indeks untuk harga output naik menjadi 61.1 atau level tertinggi sejak 2016. Kondisi ini semakin menegaskan prospek inflasi yang akan terkerek naik dalam waktu dekat, sementara pertumbuhan ekonomi terus melambat.

"Sub-indeks harga output naik ke level tertinggi sejak diterbitkan pada tahun 2016. Hal ini mengonfirmasi bahwa ekonomi China kemungkinan besar sudah mengalami stagflasi atau kondisi saat inflasi terus meningkat namun ekonomi stagnan atau bahkan melambat," lanjut Zhang Liqun dalam sebuah catatan.

Dalam rilis terpisah, data PMI Non Manufaktur China dilaporkan mengalami penurunan dari 53.2 menjadi 52.4 pada bulan Oktober. Meskipun masih bertahan di zona ekspansi, perolehan sektor jasa yang melambat menjadi prospek yang kurang baik bagi angka pertumbuhan ekonomi China di kuartal ketiga tahun ini.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE