Menu

Pernyataan Powell Pasca-FOMC Runtuhkan Dolar AS Hari Ini

A Muttaqiena

Comdoll dan Sterling meraup cuan terbesar versus dolar AS. EUR/USD menguat ke level 1.1874, sedangkan USD/JPY sempat jatuh sampai 109.67.

Seputarforex - Greenback runtuh seusai penyampaian pernyataan hasil rapat FOMC dan konferensi pers Ketua The Fed dini hari tadi. Indeks dolar AS (DXY) telah melemah lebih dari 0.2 persen ke kisaran 92.00 per awal perdagangan sesi Eropa (29/Juli).

Comdoll dan Sterling meraup cuan terbesar versus dolar AS, sedangkan EUR/USD menguat ke level 1.1874 dan USD/JPY sempat jatuh sampai 109.67. Kurs USD/IDR juga oleng 0.1 persen ke Rp14,480 hari ini.

Pernyataan hasil rapat FOMC sebenarnya tak memuat perubahan kebijakan apa pun, sesuai prakiraan konsensus. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell mengonfirmasi akan memantau dampak ekonomi dari varian Delta.

Dalam konferensi pers pasca-rapat FOMC, Powell mengatakan pula bahwa kenaikan suku bunga "masih jauh". Ia menilai pasar tenaga kerja AS masih memiliki "banyak hal untuk dicapai" sebelum tiba waktunya untuk menarik stimulus moneter yang diberikan oleh bank sentral sejak musim semi 2020.

"Jadi, apa yang dimaksud dengan progres substansial lebih lanjut? Saya akan mengatakan kita punya banyak hal untuk dicapai pada sisi pasar tenaga kerja. Saya berpendapat kita masih jauh dari memiliki progres substansial lebih lanjut menuju target ketenagakerjaan maksimum. Saya ingin menyaksikan sejumlah data pekerjaan yang kuat dan itulah idenya," kata Powell.

Sesuai kekhawatiran para analis sebelumnya, pernyataan Powell yang bernada dovish tersebut sontak memicu pelemahan dolar AS terhadap beragam mata uang. Jauhnya proyeksi kenaikan suku bunga The Fed diterjemahkan pula sebagai penundaan tapering (pemangkasan bertahap atas program pembelian obligasi).

"Dalam jangka pendek, ada penurunan dalam antisipasi tapering, dan itulah mengapa kita menyaksikan dolar melemah," kata Jeffrey Halley, analis senior OANDA, sebagaimana dilansir oleh Reuters.

"Kurangnya urgensi untuk memulai tapering telah menurunkan yield US Treasury 10Y dan melemahkan dolar terhadap euro," ujar Philip Marey, pakar strategi AS senior di Rabobank.

Sementara itu, perbaikan sentimen risiko global juga mendukung pelemahan dolar AS. China Securities Regulatory Commission memberitahu broker-broker bahwa China akan terus memperbolehkan perusahaan-perusahaan untuk IPO di Amerika Serikat. Kabar ini mengurangi sejumlah kecemasan yang sebelumnya timbul akibat pengetatan regulasi sektor teknologi China .


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE