Menu

Persedian AS Menyusut, Harga Minyak Merayap Naik

Pandawa

Meningkatnya aktivitas ekonomi selama musim panas menyebabkan persediaan minyak AS menyusut cukup signifikan pada perhitungan minggu lalu. Kondisi ini mendorong kenaikan harga minyak mentah.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia terpantau menguat pada perdagangan Asia hari Rabu (28/Juli), setelah stok minyak AS dilaporkan mengalami penyusutan. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent berada di kisaran $74.82 per barel atau menguat 0.24 persen secara harian. Minyak WTI (West Texas Intermediate) juga menguat di kisaran $72.31 per barel, naik 0.29 persen dari harga Open harian.

Dalam data terbaru yang menghimpun perhitungan pekan lalu, American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS turun sebanyak 4.728 juta barel. Penurunan ini lebih dalam ketimbang forecast penyusutan sebesar 3.433 juta barel saja.

Sementara itu, persediaan bensin AS juga turun 6.23 juta barel pekan lalu. Ini menjadi penyusutan stok bahan bakar kendaraan bermotor terbesar sejak bulan Maret. Pasokan minyak memang semakin ketat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi AS dalam beberapa waktu terakhir.

Menurut para analis, kondisi ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun karena didukung oleh beberapa katalis. Salah satunya adalah aktivitas ekonomi di banyak negara yang semakin pulih dari dampak pandemi.

 

Harga Minyak Dibayangi Lonjakan Kasus COVID-19 Dan Rencana OPEC+

Kebangkitan kasus virus Corona varian Delta akhir-akhir ini berpotensi mengancam permintaan minyak dunia. Pasalnya, beberapa negara telah memberlakukan kebijakan pembatasan yang berisiko mengancam pemulihan ekonomi global.

Disamping kekhawatiran terkait virus Corona varian Delta, langkah OPEC+ yang akan kembali meningkatkan produksi minyak pada awal Agustus nanti kemungkinan bisa meredam lonjakan harga minyak. Namun, tidak tertutup kemungkinan jika organisasi tersebut akan melakukan intervensi lanjutan apabila terjadi penurunan tajam pada permintaan minyak.

Secara garis besar, prospek harga minyak ke depan diperkirakan tetap bullish meski dibayangi oleh kekhawatiran gelombang baru virus Corona. Analis memperkirakan harga minyak akan stabil di atas kisaran $60 per barel hingga akhir tahun mendatang.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE