Menu

PM Abe Dirumorkan Bakal Mundur, USD/JPY Flat

A Muttaqiena

Pelaku pasar berspekulasi PM Shinzo Abe bakal mengumumkan rencana suksesi atau pengunduran diri pada konferensi pers-nya besok pagi.

Seputarforex - Semua mata tengah menyoroti jadwal pidato Ketua The Fed dalam Simposium Jackson Hole nanti malam. Pidato tersebut berpotensi memengaruhi beragam pasangan mata uang mayor, khususnya EUR/USD dan GBP/USD. Sementara itu, USD/JPY menambah satu event lagi yang patut diamati. Event tersebut adalah konferensi pers PM Shinzo Abe pada hari Jumat pagi.

Grafik USD/JPY Daily via Tradingview.com

Pada hari Senin, PM Abe sempat dirumorkan ambruk dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Rumor tersebut belakangan sirna, karena sang Perdana Menteri menyatakan bahwa kunjungannya ke Keio University Hospital hanya untuk mengambil hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sepekan sebelumnya. Meski demikian, banyak pihak menilai kondisi kesehatannya memburuk.

Pelaku pasar kini berspekulasi Abe bakal mengumumkan rencana suksesi atau pengunduran diri pada konferensi pers-nya besok. Spekulasi tersebut mendorong trader dan investor mengambil sikap wait-and-see. Akibatnya, USD/JPY nyaris flat di kisaran 106.00.

"Kunjungan ke rumah sakit pada hari Senin untuk kedua kalinya (dalam dua pekan terakhir) telah mengipasi rumor tentang kondisi kesehatannya, bahkan Kyodo News melaporkan PM Abe berniat mengadakan konferensi pers pada hari Jumat," ungkap Derek Halpenny dari MUFG, jaringan perbankan terbesar di Jepang, "Dikarenakan kebijakannya yang bertajuk 'Abenomics' melibatkan tiga panah: pelonggaran moneter, ekspansi fiskal, dan reformasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi -- keraguan apa pun tentang masa jabatan (Abe) dapat berdampak bagi Yen."

Sejumlah analis berpendapat pengganti Abe kelak tetap akan mempertahankan Abenomics atau menempuh arah kebijakan yang kurang lebih sama dengannya. Akan tetapi, isu suksesi ini memercikkan segelintir ketidakpastian yang layak diantisipasi.

"Perkembangan terbaru muncul bertepatan dengan ketika popularitas pribadi PM Abe mulai memudar," kata Izumi Devalier, ekonom Jepang di BofA Global Research, "Tak peduli siapa yang akan menggantikan PM Abe, kami kira tak mungkin ada banyak perbedaan dalam kebijakan makro jangka pendek. Kekhawatiran tentang perubahan kebijakan itu agak berlebihan. Dalam jangka pendek, prioritas utama Perdana Menteri baru adalah (1) mengonsolidasikan kekuasaan dan (2) meraih hasil kuat di pemilu."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE