Menu

Powell Dan Payroll Kompak, Dolar Kian Perkasa

A Muttaqiena

Rilis data Nonfarm Payroll pekan lalu memperoleh konfirmasi baru dari wawancara Ketua The Fed Jerome Powell dan PMI Nonmanufaktur ISM. Dampaknya, dolar AS menguat.

Seputarforex - Serangkaian kabar baru mendorong pelaku pasar untuk mengurangi ekspektasi mereka dalam spekulasi "Fed rate cut", sehingga kurs dolar AS menguat. Indeks Dolar AS (DXY) merangsek naik ke atas ambang 104.50-an dalam perdagangan sesi New York hari Senin (5/Februari), terus mencetak level tertinggi baru tahun ini.

Publikasi data Nonfarm Payroll AS pada hari Jumat merupakan kejutan yang berdampak besar bagi dolar AS. Selain itu, greenback juga terkerek oleh pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu.

Dalam sebuah wawancara dengan CBS yang disiarkan pada hari Minggu, Powell menegaskan kesungguhan The Fed untuk mempertahankan tingkat suku bunga saat ini dalam waktu lebih lama. Katanya, "Hal yang bijaksana untuk dilakukan adalah... memberikan waktu sejenak dan melihat data mengonfirmasi inflasi bergerak turun ke (target) 2% secara berkelanjutan."

Rangkaian peristiwa itu terus mengikis ekspektasi pasar dalam spekulasi penurunan suku bunga The Fed. Data Fed Funds Futures menunjukkan perkiraan total penurunan suku bunga tahun 2024 telah merosot dari 150 basis poin pada akhir tahun lalu menjadi 120 basis poin saat ini.

Skenario penurunan suku bunga mulai Maret sempat memiliki peluang sekitar 50% sepekan yang lalu, tetapi sekarang hanya tersisa 16%. Peluang untuk skenario penurunan mulai Mei juga menciut dari sekitar 90% menjadi 70%-an. Selaras dengan itu, kurs dolar AS menguat.

"Alasan untuk tren bullish USD terus berkembang... dan sekarang pasar harus secara serius menilai ulang penolakan Powell terhadap perkiraan penurunan suku bunga Maret," kata Charu Chanana, Kepala Strategi FX di Saxo Bank.

Rilis data Indeks Manajer Pembelian (PMI) versi ISM malam ini turut mendukung reli dolar AS. Skor PMI Nonmanufaktur AS melesat dari 50.5 menjadi 53.4 pada bulan Januari 2024, jauh lebih tinggi dari estimasi konsensus yang sebesar 52.0.

Data mengentaskan kekhawatiran sejumlah pakar mengenai kesenjangan data tenaga kerja versi ISM dan Nonfarm Payroll. Subindeks Ketanagerjaan dalam laporan PMI Nonmanufaktur menunjukkan pemulihan dari 43.8 menjadi 50.5 — menandakan rekrutmen awal tahun yang kembali marak setelah gelombang PHK mencuat pada akhir tahun lalu.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE