Menu

PPI China Tergelincir, Inflasi Konsumen Tertekan

Pandawa

Inflasi produsen China terus melandai karena harga bahan baku dan energi yang menurun pada bulan Desember. CPI China juga merosot akibat penurunan harga bahan makanan.

Seputarforex - Pada hari Rabu (12/Januari), Biro Statistik Nasional China merilis data inflasi produsen (PPI) yang meningkat 10.3 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan Desember. Kendati masih tinggi, angka PPI China bulan lalu lebih rendah jika dibandingkan dengan kenaikan 12.9 persen pada periode sebelumnya.

"Kebijakan pemerintah untuk mengamankan pasokan dan menstabilkan harga terus dilakukan sepanjang bulan Desember, dan harga energi yang menurun menjadi katalis utama di balik penurunan inflasi produsen," kata Dong Lijuan, ahli statistik senior NBS dalam sebuah catatan.

Secara terpisah, Sheana Yue dari Capital Economics mengatakan bahwa inflasi produsen China diperkirakan terus melandai dalam beberapa bulan ke depan; hal ini akan mengonfirmasi pandangan awal mereka terkait lonjakan inflasi produsen China dalam beberapa bulan terakhir yang bersifat sementara.

"Ada penurunan langsung pada harga sebagian besar barang industri hulu seperti batu bara dan logam, berkat penurunan harga komoditas global dan permintaan hilir yang lebih lemah. Harga output barang elektronik dan barang-barang konsumen terus turun bulan lalu, mungkin mencerminkan peningkatan pasokan semikonduktor," ujar Yue.

 

CPI China Loyo

Dirilis bersamaan dengan PPI, data inflasi konsumen (CPI) tahunan China turun dari 2.3 persen menjadi 1.5 persen pada bulan Desember. Angka ini di bawah ekspektasi ekonom untuk kenaikan 1.8 persen, dan menandai penurunan pertama dalam 3 bulan terakhir.

Penurunan CPI yang cukup signifikan ini disebabkan oleh kemerosotan harga makanan sebesar 1.2 persen dari tahun sebelumnya. Bahkan, harga daging babi yang merupakan salah satu makanan pokok China terpantau anjlok hingga 36.7 persen.

"Pendorong utama yang menyebabkan inflasi konsumen China kembali turun adalah pasokan daging babi dan sayuran yang pulih dari gangguan distribusi akibat cuaca buruk pada bulan Oktober dan November," tutur Yue.

Dong Lijuan juga menambahkan, "Kasus COVID kembali meningkat di beberapa kota pada bulan Desember, tetapi pemerintah daerah telah sigap mengambil langkah-langkah pengendalian termasuk mengamankan pasokan, sehingga harga konsumen terpantau stabil secara keseluruhan."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE