Menu

Prospek Permintaan Terancam, Harga Minyak Melemah

Pandawa

Harga minyak melemah karena prospek kemerosotan permintaan akibat lonjakan kasus virus Corona di sejumlah negara konsumen minyak seperti India dan Jepang.

Seputarforex - Harga minyak dunia melemah di tengah kebangkitan kasus virus Corona yang mengancam prospek permintaan. Saat berita ini ditulis pada hari Rabu (21/April) pagi, harga minyak Brent berada di kisaran $66.24 per barel, sedangkan minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $62.09 per barel. Pada sesi perdagangan sebelumnya, kedua harga minyak tersebut sama-sama merosot hingga lebih dari satu persen.

Peningkatan kasus COVID-19 di India dan Jepang sejak pekan lalu menjadi katalis negatif yang membebani pergerakan minyak. Jumlah infeksi baru di India mencapai lebih dari 250,000 dalam sehari, sementara Jepang juga menghadapi kenaikan kasus COVID-19 baru yang tak kalah mengkhawatirkan. Menghadapi situasi ini, pemerintah Jepang berencana untuk memperketat pemeriksaan uji virus Corona di berbagai titik masuk seperti bandara dan pelabuhan.

Mengingat posisi India dan Jepang yang cukup tinggi sebagai negara konsumen minyak, peningkatan kasus Corona di kedua wilayah tersebut tentu saja membangkitkan prospek penurunan permintaan minyak global.

"Ada banyak hal negatif yang terjadi terutama karena kekhawatiran terhadap prospek permintaan di tengah kenaikan kasus virus Corona di sejumlah negara konsumen. Kondisi ini menyebabkan aksi sell-off minyak," kata John Kilduff, mitra hedge fund Again Capital.

 

NOPEC Membayangi Harga Minyak

Tidak hanya masalah kenaikan kasus COVID di India dan Jepang, investor minyak juga sedang mencermati RUU No Oil Producing and Exporting Cartels (NOPEC) yang sedang dipertimbangkan oleh House of Representatives AS. Jika diloloskan, RUU ini akan memungkinkan Departemen Kehakiman AS untuk mengajukan tuntutan hukum anti-trust terhadap negara-negara anggota OPEC.

Hal ini berpotensi meningkatkan volatilitas harga minyak dan mendorong terjadinya aksi ambil untung yang membuat harga minyak melemah. Meskipun demikian, sejarah mencatat bahwa RUU serupa telah diajukan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir untuk menekan OPEC, tapi selalu gagal melewati persetujuan kongres.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE