Menu

RBA Perpanjang Pembelian Obligasi, AUD/USD Merosot

Pandawa

Dolar Australia melemah karena sentimen risk-off pelaku pasar usai keputusan RBA untuk memperpanjang program pembelian obligasi senilai $100 miliar.

Seputarforex - Pada hari Selasa (02/Februari), Reserve Bank of Australian mempertahankan suku bunga acuan di level 0.10 persen, sesuai antisipasi pasar. Dalam rilis kebijakan pertama di tahun 2021, RBA juga memperpanjang pembelian obligasi pemerintah senilai $100 miliar. Kebijakan ini akan diterapkan hingga trend upah pekerja dan inflasi memenuhi target yang ditentukan.

Ketua RBA Philip Lowe mengatakan bahwa inflasi masih cukup lemah. Bank sentral mengharapkan trend inflasi inti (Core CPI) berada di kisaran 1.25 persen tahun ini dan 1.50 persen pada tahun depan. Selain itu, Lowe juga menegaskan bahwa suku bunga tetap akan berada di level terendah hingga trend inflasi inti naik hingga kisaran 2 persen - 3 persen secara berkelanjutan. Keputusan RBA dalam menahan suku bunga di level terendah ini sejalan dengan tindakan serupa yang dilakukan oleh Bank Sentral di berbagai negara maju.

Sehubungan dengan pandemi Corona, para pembuat kebijakan Bank Sentral Australia menyoroti masalah penundaan distribusi vaksin secara lebih luas oleh produsen farmasi terkemuka. Hal ini karena kebijakan moneter Australia di bulan-bulan mendatang bisa bergantung pada perkembangan vaksinasi.

 

Dolar Australia Melemah Versus Dolar AS

Keputusan RBA untuk memperpanjang program pembelian obligasi menjadi katalis yang semakin menekan pergerakan Dolar Australia. Pada saat berita ini diturunkan, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7614, turun cukup signifikan dari level tertinggi harian yang mencapai 0.7661.


Secara garis besar, Dolar Australia telah melemah dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Sentimen risk-off yang memicu penguatan Dolar AS menjadi latar belakang utama atas penurunan mata uang Australia saat ini. Pasalnya, kekhawatiran investor terhadap tingginya kasus COVID-19 masih tinggi, sementara distribusi vaksin COVID-19 masih menemui kendala terutama di kawasan Eropa.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE