Menu

Rebound Saham AS Bantu Dolar Australia Menguat

Pandawa

Setelah kabar positif dari data ketenagakerjaan Australia kemarin pagi, AUD/USD semakin menguat karena rebound bursa saham AS.

Dolar Australia melonjak terhadap mata uang mayor lain pada perdagangan hari Kamis kemarin (15/11), karena disokong oleh laporan ketenagakerjaan yang positif. Penguatan tersebut masih berlanjut hingga sesi Asia pagi ini (16/11). Di samping itu, pulihnya bursa saham AS ikut mendorong performa AUD.

Mengingat tidak adanya rilis data ekonomi penting dari kawasan Asia dan Australia pagi ini, pergerakan AUD sejatinya lebih dipengaruhi oleh sentimen pasar. Pada saat pembukaan pasar Sydney, Dolar Australia diketahui menguat 0.61 persen terhadap USD, menguat 0.60 persen terhadap Yen, naik 0.37 persen terhadap Yuan, dan menguat 0.44 persen terhadap Euro. AUD juga menguat tipis sebesar 0.13 persen terhadap Dolar NZ, dan menguat 0.17 persen terhadap Dolar Kanada. Penguatan Dolar Australia paling dominan terlihat pada pasangan mata uang GBP/AUD, yang melemah sebesar 2.32 persen. Hal ini diakibatkan oleh gelojak Brexit yang belum mereda.

"Setelah melalui proses yang panjang menuju akhir penyelesaian Brexit, dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh negosiator Inggris dan Uni Eropa, pasar kemudian di kejutkan oleh kakacauan politik internal Inggris. Sekretaris Brexit, Dominic Raab, menyatakan mundur, kemudian diikuti oleh enam pejabat lainnya dari Pemerintahan May. Gejolak tersebut mengubah spekulasi terkait prospek kepemimpinan PM May," kata ahli strategi ANZ Bank.

 

Kenaikan Saham AS Dukung Harga Komoditas

Pulihnya bursa saham AS pada perdagangan hari Kamis ikut mendorong harga komoditas. Sebagai salah satu mata uang komoditas, Dolar Australia tentu ikut menguat karena situasi ini. Rebound bursa saham AS bukan tanpa alasan. Beredar rumor bahwa kebijakan tarif tambahan AS terhadap barang-barang China telah tertahan, bahkan kemungkinan besar akan ditolak di House karena partai Demokrat saat ini memegang kursi mayoritas di sana.

Saham-saham AS beberapa waktu lalu sempat turun tajam, karena kekhawatiran terhadap turunnya performa perusahaan-perusahaan akibat terdampak tarif impor AS. Itulah mengapa, hambatan dalam penerapan kebijakan itu menjadi kabar positif bagi pasar ekuitas di Negeri Paman Sam.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE