Menu

Reli Berkat Data Tiga Negara, AUD/USD Rentan Terkoreksi

A Muttaqiena

Tiga faktor utama memotori reli AUD/USD, yaitu data inflasi AS, perbaikan ekonomi China, serta data upah Australia.

Seputarforex - Dolar Australia menampilkan performa fantastis sejak awal pekan. AUD/USD reli nonstop hingga breakout sampai kisaran 0.6530-an pada perdagangan hari Rabu (15/November), mencetak level tertingginya sejak 10 Agustus lalu. Namun, pergerakan berikutnya rentan terkoreksi.

Tiga faktor utama memotori reli AUD/USD saat ini. Pertama, rilis data inflasi AS yang mengecewakan kemarin telah merontokkan ketangguhan USD. Kedua, sebagian besar data ekonomi China yang dirilis tadi pagi menunjukkan perbaikan pada periode Oktober 2023. Ketiga, rilis data upah Australia menunjukkan tekanan inflasi tetap tinggi.

Data inflasi AS hanya mencapai 0.0% pada bulan Oktober 2023, sedangkan angka inflasi tahunan melorot dari 3.7% menjadi 3.2%. Para pakar sepakat memandang data ini sebagai penanda akhir dari era kenaikan suku bunga AS.

Sementara itu, data-data dari China menunjukkan perbaikan ekonomi yang positif bagi mitra-mitra dagang utamanya. Produksi industri China meningkat 4.6% (year-on-year) pada Oktober 2023, sementara penjualan ritel meroket 7.6% setelah bertumbuh 5.5% saja pada periode sebelumnya.

Indeks Harga Upah Australia mengalami kenaikan sebesar 1.3% pada kuartal III/2023, dan data periode sebelumnya direvisi naik dari 0.8% menjadi 0.9%. Alhasil, inflasi upah tahunan meningkat dari 3.6% menjadi 4.0% meski konsensus sebelumnya cuma mengantisipasi kenaikan sampai 3.9%.

Tekanan inflasi dari sisi pendapatan masyarakat seperti ini memicu spekulasi hawkish. Sejumlah trader menilai data meningkatkan peluang kenaikan suku bunga lanjutan oleh Bank Sentral Australia (RBA) dalam waktu dekat.

Spekulasi tersebut mengerek dolar Australia, tetapi analis pasar tetap berpendapat suku bunga RBA saat ini sudah mencapai puncak tertingginya .

"Upah Australia meningkat sangat kuat sebesar 1.3%/kuartal pada Q3 2023 karena kenaikan upah minimum yang sangat besar. Pasar memperkirakan ada setengah kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25bp oleh RBA dalam beberapa bulan mendatang," kata Joseph Capurso, pakar strategi di Commonwealth Bank of Australia, "(Namun) kami memperkirakan spekulasi kenaikan suku bunga RBA lagi (itu) akan memudar dan mendorong AUD/USD turun."

Setelah berakhirnya periode rate hike RBA, sedikit sekali faktor dari dalam negeri Australia yang dapat mengerek Aussie. Fluktuasinya ke depan mungkin akan lebih dipengaruhi oleh laporan dari AS, China, dan sentimen pasar global secara umum.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE