Menu

Sterling Tersandera Isu Suku Bunga Negatif Dan Brexit

A Muttaqiena

Poundsterling mengalami kesulitan untuk melanjutkan reli meski Greenback sedang tertekan. Dua isu penting membayangi mata uang Inggris ini.

Seputarforex - Poundsterling tertahan dalam kisaran tengah rentang 1.2200-1.2400 versus Dolar AS sejak awal pekan ini. Gejolak risk-on risk-off yang mempengaruhi kurs mata uang lain agaknya tak dihiraukan oleh Sterling. Pasalnya, sejumlah isu khas Inggris mendominasi perhatian pasar. Diantaranya spekulasi suku bunga negatif dan kabar tidak sedap dari meja perundingan dagang Inggris-Uni Eropa.

Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

 

Wacana Suku Bunga Negatif BoE

Spekulasi seputar suku bunga negatif Inggris pertama kali mencuat akibat komentar Kepala Ekonom BoE, Andy Haldane, pada tanggal 16 Mei 2020. Ia menilai semua kebijakan moneter longgar lebih lanjut dapat diluncurkan demi menanggulangi perlambatan ekonomi akibat pandemi virus Corona, termasuk suku bunga negatif.

Pelaku pasar tak terlalu menghiraukan komentar Haldane saat itu. Akan tetapi, beberapa pejabat tinggi BoE silih berganti melontarkan wacana serupa dalam beberapa hari kemudian, termasuk sang Gubernur-nya, Andrew Bailey. Spekulasi semakin santer hingga mempengaruhi yield obligasi pemerintah Inggris secara signifikan pekan ini. Poundsterling pun kehabisan energi untuk melanjutkan reli, walaupun Greenback tengah dibelit berbagai masalah .

Spekulasi suku bunga negatif baru mendingin kemarin, setelah Haldane menyampaikan koreksi terhadap komentar sebelumnya. Menurutnya, "Meninjau dan melakukan adalah dua hal berbeda, dan kami sekarang sedang dalam fase peninjauan dan belum mencapai suatu pandangan jauh tentang (fase) melakukannya."

Terlepas dari koreksi Haldane, investor akan terus menyoroti masalah ini hingga jadwal rapat kebijakan moneter BoE berikutnya. Perubahan suku bunga kemungkinan tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, tetapi ekspresi pernyataan kebijakan BoE akan menjadi pusat perhatian pasar. Sementara itu, pelaku pasar juga bakal memantau perkembangan dalam perundingan dagang pasca-brexit antara Inggris dan Uni Eropa.

 

Deadline Perundingan Inggris-Uni Eropa

Pada hari Rabu, Kepala Negosiator Inggris David Frost mengatakan kepada parlemen Inggris bahwa kedua belah pihak masih memiliki perbedaan pendapat krusial. Menurutnya, Uni Eropa tetap menuntut agar Inggris mengikuti standar anggota UE yang lebih ketat dibanding tuntutan UE bagi negara mitra dagang lain.

Poundsterling kemungkinan akan makin sensitif terhadap perkembangan dalam negosiasi ke depan, seiring dengan kian dekatnya deadline perundingan. Inggris dan Uni Eropa akan menggelar putaran perundingan final pada awal Juni, disusul dengan pertemuan tingkat tinggi para pemimpin UE untuk mendiskusikan kemajuan dalam perundingan tersebut.

Deadline resmi untuk perundingan dagang ini memang ditentukan pada akhir 31 Desember 2020. Namun, Inggris hanya punya waktu hingga akhir bulan Juni ini untuk meminta perpanjangan deadline perundingan dari Uni Eropa. Apabila tak dilakukan perpanjangan sama sekali, maka Inggris kembali terancam mengalami "No-Deal Brexit" pada akhir tahun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE