Menu

Trump Ancam Sanksi Uni Eropa, Euro Rontok

A Muttaqiena

Isu sengketa dagang AS-Uni Eropa mendadak mencuat di tengah kekhawatiran terhadap pandemi COVID-19. EUR/USD sontak terpuruk, tapi analis masih optimis.

Seputarforex - Euro merosot drastis terhadap Dolar AS dalam perdagangan kemarin sehubungan dengan memanasnya isu sengketa dagang AS-Uni Eropa. Pasangan mata uang EUR/USD melemah lagi sekitar 0.2 persen ke kisaran 1.1230-an pada awal perdagangan sesi Eropa hari Kamis ini (25/Juni), sementara pelaku pasar mempertimbangkan berapa lama isu tersebut akan membebani Euro.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Pada sesi New York hari Rabu, Perwakilan Dagang AS mengumumkan bahwa mereka tengah mempertimbangkan untuk menerapkan tarif baru terhadap barang-barang yang didatangkan dari Eropa, seperti olive, bir, dan truk. Produk-produk yang sudah dikenai tarif impor seperti whisky, pesawat, dan keju, juga akan dibanderol bea tambahan. Secara keseluruhan, produk senilai sekitar USD3.1 Miliar asal berbagai negara anggota Uni Eropa (termasuk Inggris) bakal terdampak oleh tarif baru ini. Tarif dimaksudkan sebagai bagian dari sanksi balasan AS atas subsidi yang diberikan Uni Eropa kepada Airbus, produsen pesawat kawakan yang menjadi pesaing utama Boeing.

Pasar bereaksi buruk terhadap pengumuman tersebut. Bursa saham dan komoditas tumbang; sementara USD, Yen, dan Gold justru menguat. Kurs EUR/USD juga terbanting keras karenanya.

"Sentimen risk-off mencuat lebih karena AS memulai perang dagang baru, dan bukan karena peningkatan kasus pandemi, sebagaimana ditunjukkan oleh bursa Asia yang berakhir mixed dan bukannya ambruk total seperti bursa Eropa dan futures AS," kata Barbara Rockefeller dari Rockefeller Treasury Services, Inc.

Terlepas dari itu, sejumlah pakar menilai pelemahan ini justru membuka peluang baru untuk buy on weakness pada saham, komoditas, Euro, dan aset-aset high risk. Keyakinan bersumber dari dinamika yang muncul sejak pemerintahan Presiden AS Donald Trump menggalakkan sengketa dagang dengan berbagai pihak. AS tidak pernah sungguh-sungguh menggalakkan perang dagang dengan Uni Eropa seperti perlakuan mereka terhadap China. Akan tetapi, AS memberlakukan kebijakan "carousel" di mana mereka merotasi produk-produk UE yang akan dikenai tarif dari waktu ke waktu, sehingga menciptakan ketidakpastian bagi para pebisnis UE.

"EUR/USD jatuh setelah AS mengancam untuk menerapkan tarif kepada sekitar USD3.1 Miliar produk asal UE dan Inggris," ujar Bipan Rai dari CIBC Capital Markets, "(Tapi) kami suka membeli saat (Euro) melemah, idealnya pada 1.1170, karena kami mempertahankan pandangan bullish kami bagi EUR."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE