Menu

Varian Virus COVID-19 Baru Menginfeksi Euro dan Pound

A Muttaqiena

Temuan varian virus COVID-19 baru di Inggris menggemparkan benua Eropa. Pound dan euro terpukul lantaran kabar tersebut.

Seputarforex - Euro mencapai rekor tertinggi tiga tahunnya terhadap dolar AS pada pekan lalu. Namun, EUR/USD melemah hingga 0.6 persen ke kisaran 1.2180-an pada perdagangan sesi Eropa hari ini (21/Desember) menyusul temuan varian virus COVID-19 baru di Inggris. Poundsterling terpukul paling parah hingga anjlok 2 persen versus USD, sedangkan Euro juga terdampak lantaran kedekatan geografisnya dengan Inggris.

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Tenaga kesehatan Inggris menemukan varian virus baru yang dapat menyebar 70 persen lebih cepat. Inggris saat ini sedang berupaya memeriksa apakah varian tersebut menimbulkan tingkat mortalitas lebih tinggi atau tidak, serta apakah varian hasil mutasi dapat dicegah oleh vaksin yang sudah ada . Sementara itu, Inggris dan beberapa negara Eropa memperketat aturan pembatasan sosial di dalam negeri dan lintas negara.

Jerman, Belanda, Austria, Denmark, dan Italia bakal menerapkan lockdown yang lebih ketat hingga beberapa pekan ke depan. Penerapan lockdown bahkan bisa diperpanjang jika pertumbuhan kasus COVID-19 masih tetap tinggi. Belanda dan Prancis juga sudah menutup jalur transportasi dengan Inggris. Situasi ini mengancam prospek pemulihan ekonomi di seantero Eropa.

"Beberapa negara sudah mengumumkan pembatasan lebih lanjut hingga paruh pertama Januari (misalnya hingga 10 Januari untuk Jerman dengan pengecualian beberapa hari seputar Natal), tetapi jika jumlah kasus tetap tinggi di awal Januari, lockdown akan berlangsung lebih lama," ujar Ned Rumpeltin dari TD Securities, "Ada deal ataupun tidak, perbatasan berdiri antara Inggris dan Uni Eropa pada 1 Januari. (Walaupun) kami memperkirakan kedua pihak akan menyepakati sebuah deal, dalam detik-detik terakhir."

Para analis berbeda pendapat tentang arah pergerakan euro selanjutnya. Beberapa analis masih optimis terhadap prospek bullish euro, sedangkan sebagian yang lainnya menilai posisi euro sudah terlalu ketat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE