Menu

Yield Melonjak, Dolar AS Bersorak Sambut Tahun Baru

A Muttaqiena

Dolar AS menguat di tengah antisipasi pasar menjelang rilis beberapa data ekonomi AS yang berdampak tinggi pekan ini.

Seputarforex - Kurs dolar AS menguat pada perdagangan awal tahun 2024. Indeks Dolar AS (DXY) melonjak sekitar 0.7% sampai level tertinggi pada 102.19 berkat lonjakan pada yield US Treasury. Greenback tersokong pula oleh antisipasi pasar menjelang rilis beberapa data ekonomi AS yang berdampak tinggi pekan ini, serta eskalasi konflik geopolitik Timur Tengah.

Yield US Treasury 10Y pada pembukaan awal tahun ini berhasil menorehkan kenaikan harian terbesar dalam tiga pekan. Posisinya sempat mencapai 3.963%, meskipun kini telah melandai ke kisaran 3.930%. Pada gilirannya, kenaikan yield ini mengerek kurs dolar AS.

Kalender forex untuk pekan pertama 2024 sarat dengan laporan penting seperti inflasi Zona Euro dan Nonfarm Payroll (NFP) Amerika Serikat. Selain itu, The Fed besok akan mempublikasikan notulen rapat FOMC yang diselenggarakan pada Desember lalu .

"Penerbitan (obligasi) korporasi primer (diperkirakan sekitar $60 miliar di AS saja) dapat mendukung reversal dalam yield ini. Kemudian notulen rapat FOMC dan payrolls akan menentukan arah, dan menyesuaikan ekspektasi untuk rapat FOMC pada bulan Januari dan Maret," kata Kenneth Broux, pakar strategi senior FX dan suku bunga di Societe Generale, sebagaimana dilansir dari Reuters.

CME FedWatch saat ini menunjukkan bahwa pasar telah memperhitungkan peluang sebesar 82% untuk pemangkasan suku bunga The Fed mulai Maret 2024. Skala pemangkasan suku bunga The Fed sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai lebih dari 150 basis poin. Namun, ekspektasi dapat berfluktuasi seiring dengan munculnya data-data ekonomi baru dan retorika para pejabat The Fed.

Pelaku pasar juga tengah memantau eskalasi konflik di Laut Merah. Situasi bermula ketika milisi Houthi membajak sejumlah kapal yang berkaitan dengan Israel dalam rangka aksi solidaritas Palestina. AS dan Inggris kemudian mengirim armada untuk membalas menyerang Houthi. Dalam perkembangan terbaru, Iran mengecam tindakan kedua negara tersebut dan mengirimkan kapal perangnya untuk mendukung Houthi. Eskalasi situasi ini berisiko memicu kenaikan harga minyak dunia.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE