Menu

Yunani Akan Selesaikan Utang Tapi Eropa Masih Gamang

A Muttaqiena

Euro diperdagangkan nyaris flat selama beberapa hari terakhir setelah data-data Amerika Serikat keluar mengecewakan dan jalan terang bagi masalah Yunani naik ke permukaan. Menteri Keuangan Yanis Varoufakis dari pemerintahan baru Yunani telah mengungkapkan rencana renegosiasi dan tengah melakukan perjalanan tur untuk menarik simpati dari negara-negara Uni Eropa.

Euro diperdagangkan nyaris flat selama beberapa hari terakhir setelah data-data Amerika Serikat keluar mengecewakan dan jalan terang bagi masalah Yunani naik ke permukaan. Menteri Keuangan Yanis Varoufakis dari pemerintahan baru Yunani telah mengungkapkan rencana renegosiasi dan tengah melakukan perjalanan tur untuk menarik simpati dari negara-negara Uni Eropa.



Menteri Keuangan Radikal Anti-Austerity

Tujuan perjalanan pertama Yanis Varoufakis setelah dilantik sebagai Menteri Keuangan Yunani adalah tur Eropa guna meyakinkan para pemimpin negara-negara kreditor Yunani. Ia dikenal sebagai ekonom radikal yang mengibaratkan Austerity (program penghematan yang dipromosikan Jerman) dengan penganiayaan fiskal. Oleh karena itu, pasar sempat cemas ketika mengetahui Varoufakis ditunjuk oleh PM Alexis Tsipras sebagai Menteri Keuangan baru Yunani. Namun, kekhawatiran pasar mulai surut ketika rencana-rencana Varoufakis diungkapnya sedikit demi sedikit dalam perjalanan tersebut. Diantaranya adalah:

1. Mengganti Hutang Dengan Obligasi Berbasis Pertumbuhan
Dalam wawancara dengan the Financial Times (3/2), Varoufakis mengatakan negaranya tidak akan menuntut pemotongan utang luar negeri Yunani. Mereka berjanji akan menyelesaikan hutang-hutangnya kepada IMF dan ECB, sembari meminta agar model pembayaran hutangnya kepada Uni Eropa diganti menjadi obligasi yang dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi. Proposal ini, katanya, akan menghindarkan kemungkinan pemangkasan utang "hair-cut" yang menjadi momok bagi Jerman dan negara-negara kreditor Yunani lainnya.


Data Komposisi Utang Yunani. Sumber: money.cnn.com.

Dengan proposal tersebut, Varoufakis menegaskan komitmen Yunani untuk menyelesaikan hutang-hutangnya, sekaligus berharap Uni Eropa bersedia memberikan Yunani kelonggaran. Katanya, "Yang akan saya katakan pada para partner saya adalah bahwa kami sedang menyusun bersama sebuah kombinasi agenda reformasi dan surplus anggaran primer. Saya akan katakan, 'Bantu kami mereformasi negeri kami dan beri kami sejumlah kelonggaran fiskal untuk melakukan ini, (karena) kalau tidak maka kami akan mati tercekik dan bukan menjadi Yunani yang tereformasi (tetapi) malah Yunani yang cacat."

2. Mengejar Pembayaran Pajak Konglomerat Mangkir
Dalam wawancara yang sama, Varoufakis juga mengatakan bahwa pemerintah akan mengejar orang kaya-orang kaya Yunani yang selama ini mangkir dari kewajiban membayar pajak. Ia mengibaratkannya sebagai menyasar "kepala ikan" terlebih dahulu, baru kemudian menyisir sampai ke ekornya.

Kelompok konglomerat Yunani memang terkenal akan "hobi"-nya menghindari pajak, hingga beberapa kali muncul rumor dimana kepala kantor pengumpul pajak dipaksa keluar ketika mereka mulai mengusik kalangan konglomerat. Di sisi lain, kaum pekerja Yunani selama ini dipaksa menanggung pemotongan gaji dari pajak tinggi. Persepsi ketidakadilan ini adalah salah satu faktor dibalik kemenangan partai Syriza dalam pemilu Yunani yang lalu, dan nampaknya pemerintah baru ini telah menetapkan rencana konkrit untuk memenuhi harapan para pemilihnya.

3. Mempertahankan Anggaran Surplus
Varoufakis juga secara tegas menyatakan Yunani tidak akan membuat hutang baru. Pemerintahan Yunani disebutnya akan mempertahankan anggaran primer surplus sekitar 1-1.5% dari GDP, walaupun hal itu mungkin akan membuat partai Syriza yang baru menang pemilu gagal memenuhi sebagian janji-janjinya yang lain.

Yunani selama ini memang seperti kecanduan hutang, terus menerus berhutang untuk membayar cicilan pinjaman lama dan membiayai operasional negara. Namun era "kecanduan hutang" ini mungkin bisa berakhir jika Varoufakis berhasil meyakinkan pemuka-pemuka Uni Eropa akan rencananya. Menyelesaikan utang lama dan tidak membuat utang baru, sepertinya akan menjadi misi utama pemerintah baru di negeri asal Olimpiade ini.

Euro Masih Wait And See

Pembicaraan Yanis Varoufakis dengan Menteri Keuangan Inggris, George Osborne, kemarin nampaknya berakhir dengan nada positif. Setelah bersua dengan Varoufakis, Osborne berkicau di akun Twitter-nya, "Pertemuan konstruktif dengan menteri keuangan Yunani @yanisvaroufakis. Standoff antara Yunani dan Zona Euro dengan cepat menjadi risiko terbesar bagi ekonomi global". Twit itu mensinyalkan bahwa ia mendukung alternatif yang diajukan Varoufakis serta menyarankan agar para pemimpin Zona Euro dan Yunani segera mencapai kesepakatan. Sebelumnya, Yunani juga sudah mendapatkan dukungan kuat dari Presiden AS Barack Obama dan Menteri Keuangan Perancis Michel Sapin.


Namun "cuaca" di Eropa masih "dingin". Sementara PM Yunani Alexis Tsipras menginginkan agar tim Troika (Komisi Eropa, ECB, dan IMF) dihapuskan, juru bicara Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pemerintah Jerman tidak melihat ada alasan untuk menghapus tim yang mengevaluasi utang Yunani tersebut. Pada pertemuan tanggal 30 Januari dengan pimpinan menteri-menteri keuangan zona Euro, Jeroen Dijsselbloem, Varoufakis juga telah mengatakan bahwa Yunani tidak akan berurusan lagi dengan Troika sebagai entitas tunggal, melainkan secara terpisah sebagai ECB, IMF, dan Komisi Eropa. Menanggapi hal itu, Dijsselbloem malah kembali menegaskan sarannya terdahulu agar Yunani mengikuti saja perjanjian penyelesaian hutang yang lama. Lebih jauh lagi, sebagaimana dikutip oleh The Guardian, Dijsselbloem menyatakan tidak akan mengadakan konferensi internasional untuk membahas tumpukan utang Yunani.

Singkat kata, drama Yunani masih berlanjut, dan setiap saat bisa meletus karena risiko gagal bayar (default) masih membayangi. Investor masih wait and see selama negosiasi berlanjut. Kini, setelah Yunani menyatakan posisi mereka, pasar menantikan suara-suara dari Eropa dalam menanggapi proposal Yunani. Perjalanan Yanis Varoufakis dalam negosiasi dengan para pemimpin Eropa masih belum selesai, dan demikian pula tekanan yang didapat Euro dari risiko tinggi utang-utang Yunani.


Editorial Forex Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE