EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.31/oz   |   Silver 26.91/oz   |   Wall Street 38,092.99   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 13 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 13 jam lalu, #Saham AS

Abaikan Sentimen Negatif, Minyak Berusaha Rebound

Penulis

Harga minyak berusaha untuk rebound ke sekitar level 68.70, ditopang oleh prospek meningkatnya permintaan minyak dari China.

Analisa Fundamental Minyak

Harga minyak mentah WTI turun ke sekitar level $67 per barel seiring berlanjutnya kekhawatiran terhadap gejolak di sektor perbankan, resesi, dan tingginya pasokan minyak dari Rusia.

Selain itu, penurunan harga minyak juga terjadi menjelang rilis kebijakan moneter terbaru Federal Reserve pada pekan ini, yang diprediksi akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin.

Sementara itu, Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga minyak mentah Brent untuk 12 bulan ke depan dari $100 menjadi $94 dengan alasan pelemahan fundamental, penurunan permintaan, dan meningkatnya pasokan minyak dari negara non-OPEC.

Terlepas dari hal tersebut, sinyal meningkatnya permintaan minyak dari China terus menopang harga minyak, terlebih pasca IEA baru-baru ini menyatakan bahwa permintaan minyak dari China akan meningkatkan rata-rata permintaan minyak global harian pada tahun ini sekitar 2 juta barel.

 

Analisa Teknikal Minyak

CL

Secara teknikal, harga minyak saat ini tengah berusaha untuk rebound. Hal ini diindikasikan oleh pergerakan harganya yang berhasil menembus ke atas indikator Supertrend setelah sempat tertekan selama beberapa hari terakhir. Dalam jangka pendek, minyak berpotensi naik ke sekitar level 68.70, terutama jika terus bertahan di atas area Support 66.82-65.90.

 

Rekomendasi

  • Entry Buy: 67.30-66.82
  • Take Profit: 68.70
  • Stop Loss: 65.90

 

Skenario Alternatif

Skenario alternatif berikut ini dapat digunakan jika harga minyak berhasil menembus ke bawah level 65.90.

  • Entry Sell: 65.90
  • Take Profit: 64.02
  • Stop Loss: 66.82

download seputarforex app

Arsip Analisa By : Rama Anandhita
299177
Penulis

Rama berstatus sebagai mahasiswa aktif tingkat akhir di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di kota Kembang. Awal mula perkenalan dengan dunia trading dimulai pada tahun 2014, saat masih mahasiswa baru. Instrumen trading yang pertama kali dikenal adalah saham Indonesia. Seiring berjalannya waktu, tertarik mengikuti trading forex juga. Strategi trading yang banyak digunakan diantaranya Harmonic Pattern dan Chart Pattern.