Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (11 Mei 2018), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.
Tinjauan Fundamental
Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 13945 per US Dollar, melemah tipis 0.07% dibandingkan penutupan minggu sebelumnya yang 13935. Sebelumnya, Rupiah sempat jalan-jalan hingga level 14085 seiring dengan melonjaknya Indeks USD yang mendekati 93.50, level tertinggi sejak Desember tahun lalu. Di akhir pekan, Indeks USD terkoreksi hingga level 92.37. Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia (BI) juga memberi isyarat kemungkinan kenaikan suku bunga acuan untuk menjamin stabilitas nilai tukar, sehingga Rupiah menguat tajam hampir 1% pada Jumat kemarin (dari level 14070 hingga 13943).
Data GDP Indonesia kuartal pertama tahun ini yang tumbuh 5.06%, atau lebih rendah dari perkiraan 5.18% dan kuartal sebelumnya di 5.19%, ikut memberi andil pada pelemahan Rupiah hingga menembus level 14000. Selain itu, pelemahan IHSG akibat keluarnya investor asing semakin memperdalam pelemahan Rupiah.
Data penting dari AS minggu ini adalah penjualan ritel. Sementara itu, dari dalam negeri akan ada pengumuman suku bunga acuan BI dan neraca perdagangan bulan April yang diprediksi surplus. Belum bisa dipastikan apakah BI akan menaikkan suku bunga acuan pada meeting Kamis nanti. Jika suku bunga naik, diperkirakan kemungkinan besar penguatan Rupiah akan berlanjut.
Jika berlanjut menguat, support kuat Rupiah ada pada level 13923 hingga 13880, sedangkan jika melemah, resistance kuat ada pada level 13961 hingga 14000.
Jadwal Rilis Data Fundamental:
Selasa, 15 Mei 2018:
- Jam 11:00 WIB: data neraca perdagangan Indonesia bulan April 2018 y/y: bulan sebelumnya: +USD1.09 miliar, perkiraan: -USD0.09 miliar.
Kamis, 17 Mei 2018:
- Jam 11:00 WIB: penjualan mobil di Indonesia bulan April 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: -0.65%.
- Jam 17:00 WIB: suku bunga Bank Indonesia bulan Mei 2018: bulan sebelumnya: +4.25% (terendah sejak tahun 2005).
Jumat, 18 Mei 2018:
- Jam 15:30 WIB: data pertumbuhan kredit bulan April 2018 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +8.54%.
Data berdampak dari AS minggu ini adalah Retail Sales, Building Permits, Housing Starts dan Jobless Claims.
Tinjauan Teknikal
klik gambar untuk memperbesar
Chart Daily : kemungkinan terjadi koreksi bearish (Rupiah menguat) menyusul terbentuknya Bearish Engulfing dan titik indikator Parabolic SAR yang pindah ke atas bar candlestick. Konfirmasi untuk sell jika:
- Kurva indikator MACD telah berada di bawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA telah berada di bawah level 0.00.
- Kurva indikator RSI telah berada di bawah center line (level 50.0).
Level Pivot mingguan : 13987.67
Resistance : 13961.00 (level 100% Fibo Expansion) ; 14000.00 ; 14027.50 (123.6% Fibo Expansion) ; 14067.17 (138.2% Fibo Expansion) ; 14095.22 (150% Fibo Expansion) ; 14131.33 (161.8% Fibo expansion) ; 14171.10 (176.4% Fibo expansion) ; 14235.40 (200% Fibo Expansion) ; 14337.00 ; 14493.00 ; 14784.00.
Support : 13935.21 (38.2% Fibo Retracement) ; 13887.48 (50% Fibo Retracement) ; 13841.41 (61.8% Fibo Retracement) ; 13785.46 (76.4% Fibo Retracement) ; 13736.00 ; 13693.00 ; 13655.00 ; 13605.00 ; 13568.00 ; 13538.00 ; 13500.00 ; 13453.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00 ; 13212.64 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.
Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 21 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; RSI (14).
Fibonacci Expansion :
Titik 1 : 13528.00 (harga terendah 19 Februari 2018).
Titik 2 : 13800.00 (harga tetinggi 1 Maret 2018).
Titik 3 : 13693.00 (harga terendah 27 Maret 2018).
Fibonacci Retracement :
Titik Swing Low : 13693.00 (harga terendah 27 Maret 2018).
Titik Swing High : 14085.00 (harga tetinggi 10 Mei 2018).