EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November 2017

Penulis

Minggu lalu, kurs Rupiah kembali melemah versus US Dollar dan sempat mencapai level tertingginya 11 bulan pada 13640.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga penutupan pasar minggu lalu (27 Oktober 2017), dan dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu Rupiah kembali melemah versus US Dollar dan sempat mencapai level tertingginya 11 bulan pada 13640 sebelum ditutup di level 13613, berlawanan dengan IHSG yang mencetak rekor tertingginya di level 6033. Tidak ada sentimen positif dari rilis data penting dalam negeri, Rupiah lebih terimbas oleh penguatan greenback terhadap mata uang utama dan sebagian besar mata uang Asia.

Di samping prospek rencana reformasi pajak presiden Trump yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi AS dan spekulasi ketua The Fed yang baru akan lebih hawkish, penguatan greenback juga didukung oleh sikap ECB yang dianggap dovish dengan memperpanjang pembelian asset hingga bulan September tahun depan dan mempertahankan suku bunga tetap rendah. Namun demikian Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dengan melakukan intevensi di pasar uang.

Pasca rilis data GDP AS akhir minggu lalu yang tumbuh 3.0%, lebih tinggi dari perkiraan 2.6%, dan menjelang FOMC meeting dan juga rilis data Non Farm Payrolls AS bulan Oktober, Rupiah diprediksi masih akan tertekan. Minggu ini juga diperkirakan presiden Trump akan mengumumkan pilihannya untuk ketua The Fed yang baru. Dari dalam negeri, data penting adalah inflasi bulan Oktober dimana CPI total y/y diperkirakan stagnan di sekitar +3.7%.

Jika berlanjut melemah, resistance kuat USD/IDR ada pada level 13640 hingga 13690, dan jika menguat support kuat ada pada level 13548 hingga 13525.

Jadwal Rilis Data Fundamental

Senin, 30 Oktober 2017:

Jam 15:30 WIB: Penanaman modal asing di Indonesia kwartal ke 3 tahun 2017 quarter over year (q/y): kwartal sebelumnya: +10.6% dan mencapai Rp. 109.9 trilliun (tertinggi sejak tahun 2010).

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November
Selasa, 31 Oktober 2017:

Jam 17:00 WIB: Uang beredar M2 di Indonesia bulan September 2017 y/y: bulan sebelumnya: +10.0%.

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November
Rabu, 1 Nopember 2017:

Jam 07:30 WIB: Indeks Manufacturing PMI Indonesia versi Nikkei bulan Oktober 2017: bulan sebelumnya: 50.4. Perkiraan: 51.0.

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November
Jam 11:00 WIB
: CPI total Indonesia bulan Oktober 2017 y/y: bulan sebelumnya: +3.72%. Perkiraan: +3.67%.
CPI total Indonesia bulan Oktober 2017 m/m : bulan sebelumnya: +0.13%. Perkiraan: +0.10%.
CPI inti Indonesia bulan Oktober 2017 y/y : bulan sebelumnya: +3.00%. Perkiraan: +2.90%.

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November
Jam 11:00 WIB: Jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia bulan September 2017 y/y: bulan sebelumnya: +24.77%.

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November
Data dan peristiwa berdampak dari AS minggu ini
adalah statement FOMC, Non Farm Payrolls, upah rata-rata, tingkat pengangguran, indeks kepercayaan konsumen AS, ADP Non Farm, indeks ISM Manufacturing, ISM Non Manufacturing dan Jobless Claims.

Tinjauan Teknikal

Analisa Rupiah 30 Oktober - 3 November


Chart daily : Rupiah masih cenderung melemah (USD/IDR cenderung bullish):

  1. Harga bergerak di atas kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD memotong kurva sinyal (warna merah) dari bawah dan bergerak di atasnya, dan garis histogram OSMA juga berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

Level pivot mingguan : 13589.33

Resistance : 13618.00 (level 38.2% Fibonacci retracement) ; 13640 ; 13690.00 ; 13723.00 ; 13797.00 ; 13843 (50% Fibonacci retracement) ; 13905.00 ; 14012.00 ; 14063.00 (61.8% Fibonacci retracement) ; 14133.00 ; 14337.00 (76.4% Fibonacci retracement) ; 14493.00 ; 14784.00.

Support : 13590.00 ; 13548.00 ; 13525.00 ; 13488.00 ; 13453.00 ; 13415.00 ; 13385.00 ; 13343.00 (23.6% Fibonacci retracement) ; 13298.00 ; 13275.00 ; 13221.00 ; 13200.00 ; 13171.00 ; 13082.00 ; 13048.00 ; 12990.00 ; 12899.00 ; 12800.00 ; 12754.00 ; 12623.00 ; 12560.00.

Indikator
: simple moving average (SMA) 200 dan exponential moving average (EMA) 34 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :
Titik swing high : 14784.00 (harga tertinggi 29 September 2015)
Titik swing low : 12899.00 (harga terendah 27 September 2016)

Arsip Analisa By : Martin
280789
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.