Harga Emas Stabil Di Tengah Deeskalasi Timur Tengah 113 |
Latar Belakang Fundamental
Jumat minggu lalu (04/Januari), Jerome Powell mengungkapkan bahwa bank sentral akan tetap mengawasi kinerja perekonomian Amerika Serikat di tahun ini, dan akan menyesuaikan kebijakan jika diperlukan. Hal itu menyusul kacaunya pasar keuangan Amerika selama beberapa bulan terakhir, sebagian karena kekhawatiran apakah Fed akan tetap berada di jalur kenaikan suku bunga yang agresif.
FOMC telah menaikkan suku bunga acuan empat kali pada tahun 2018 dan mengindikasikan kemungkinan dua kenaikan lagi tahun ini. Namun, pasar mempunyai pandangan yang berbeda. The Fed tidak mempunyai peluang untuk menaikkan suku bunga acuan sepanjang 2019 ini, dikarenakan oleh kekhawatiran geopolitik, terutama masalah hubungan perdagangan AS dengan China.
Powell sedang berada di bawah tekanan dan kritik tajam dari Donald Trump. Menurut Presiden AS tersebut, kenaikan suku bunga menjadi ancaman tunggal terbesar bagi ekonomi AS yang sedang berkembang pesat. Namun ketika ditanya apakah akan mengundurkan diri jika didorong oleh presiden, Powell mengatakan "tidak".
The Fed mempunyai banyak opsi akan penyesuaian kebijakan dan tidak terbatas pada suku bunga saja. "Saya katakan sekali lagi, jika kami mencapai kesimpulan atas pandangan yang berbeda, atau jika kami sampai pada pandangan bahwa normalisasi neraca atau aspek normalisasi lainnya adalah bagian dari masalah, kami tidak akan ragu untuk melakukan perubahan," demikian ungkap Powell.
Emas akhir pekan lalu sempat merosot setelah mengalami kenaikan berkelanjutan. Walau trennya belum berhasil kembali ke harga tertinggi minggu lalu, tetapi harga Emas secara mingguan tetap diakhiri dengan adanya rebound. Kemungkinan, laju peguatan Emas akan terhenti sejenak karena adanya potensi profit-taking jangka pendek dari para investor spekulatif; hal ini juga terlihat dari sinyal Overbought.
Namun secara keseluruhan, lemahnya Dolar AS serta tingginya risiko di lingkungan sekitar mata uang tersebut masih menjadi faktor utama pemicu penguatan Emas. Tidak menutup kemungkinan, Emas akan semakin bersinar dalam waktu dekat ini. Pertanda positif akan hal itu dapat kita rujuk pada kepemilikan SPDR Gold Trust, yang merupakan pusat transaksi Emas terbesar di dunia. Menurut data tersebut, perdagangan Emas naik menjadi 795.31 ton minggu lalu, tertinggi sejak awal Agustus.
Beberapa data ekonomi berdampak yang perlu diperhatikan sepanjang pekan ini adalah: ISM Non-Manufacturing PMI, FOMC Meeting Minutes, Pidato Jerome Powell, dan terakhir CPI serta Core CPI m/m AS.
Latar Belakang Teknikal
Pernah kita bahas beberapa waktu yang lalu mengenai perbandingan Emas dan NYSE, dimana angka 0.111 masih sebagai wacana. Jka kita perhatikan posisi saat ini, level Emas berbanding NYSE bahkan telah tembus level 0.118, dan sementara parkir di level 0.111. Indikator RSI dan MACD mulai menunjukkan trend reversal, tetapi dioposisi oleh SMA 50, 100, dan 200 yang masih bullish.
Sementara pada chart D1 XAU/USD, kita lihat harga telah mencetak bullish trend selama 3 minggu beruntun dengan Average Range di atas 2000 poin. Hasil perhitungan gabungan 13 indikator menunjukkan -01/10 Neutral-flat, dan harga saat ini berada pada level sekitar 33% panjang bar terakhir di 1,284.10. Emas juga berada di sekitar level S1 1,284.33 dan Fibo 61.8%.
She Channel lumayan bullish, dan Zoei masih dengan "saw-teeth" yang bullish, dengan Bear Sail tipis dan nyaris tidak tampak atau lemah sekali. Namun, sudut Resistance dan Support Fibo Cone seimbang, sementara garis Resistance telah coba ditembus walau akhirnya balik kembali ke bawah.
Perkiraan Trading Emas
Dari semua ulasan di atas serta pertimbangan Market Sentiment Trend Prediction, saya masih berpedoman jika Emas akan berlanjut bullish untuk minggu ini, dan masih akan berada dalam putaran bullish untuk trend berikutnya.
Tentu saja, tidak semudah itu bagi Emas untuk tetap berjaya dan terus naik. Logam Kuning ini kemungkinan masih bisa turun, tapi penurunannya tidak akan begitu signifikan hingga akhir bulan ini atau minimal awal bulan Februari mendatang.
Resistance terdekat dan terkuat ada pada level R1 1,296.59, dengan konfirmasi di PV 1,290.46. Jika Emas bisa kembali menembus PV tersebut terutama setelah rilis data ISM Non-Manufacturing PMI, niscaya ia akan melanjutkan perjalanan ke atasnya minimal hingga R2 1,301.84 atau R3 1,305.78, sebelum menuju target berikutnya di level Highest Juni 1,308.84, atau bahkan R4 1,310.38.
Apabila konfirmasi di PV tidak terjadi, barulah kemungkinan besar Emas akan melandai sideways sepanjang minggu ini, dengan range sekitar 1,000 poin.
Catatan
Sebagai informasi, saya menulis artikel ini sendiri sebagai ungkapan atas pendapat pribadi, sebagai hasil dari analisa perhitungan matematis indikator yang rancang-bangunnya adalah rekayasa pribadi, buatan saya sendiri, dan untuk saya pakai sendiri. Saya tidak menerima kompensasi apapun, dari siapapun, selain dari Seputarforex, serta saya tidak memiliki hubungan dan/atau relasi bisnis dengan perusahaan pialang atau broker manapun yang produknya saya sebutkan dalam artikel ini.
Adapun indikator prediksi harga yang akan datang ini menggunakan formulasi perhitungan matematis secara linear, dengan algoritma vektor trigonometrik berdasarkan sentimen pasar sebelumnya. Tentu semua ini berfungsi sebagai bahan edukasi dan wacana acuan trading saja; dalam hal ini tidak menjamin tingkat akurasi prediksi.
Salam Sukses Selalu!