EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,100.26   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 4 jam lalu, #Saham AS

Alasan Trading Oil Bisa Sangat Menguntungkan Bagi Anda

Penulis

Banyak alasan untuk trading Oil yang nilainya selalu fluktuatif. Diantaranya teori Peak Oil, kondisi geopolitik, spekulasi pasar, industrialisasi, dan belum tersedianya energi pengganti Oil.

Pada tahun 1999, harga Crude Oil di pasar dunia hanya sekitar USD13.50 per barel. Bahkan beberapa media ramai menampilkan prediksi harga Oil bisa mencapai USD5 per barel, konsumen akan menikmati harga-harga yang murah dan masa depan yang akan lebih baik. Namun, setelah itu, harga Oil malah lepas landas hingga lebih dari USD100 per barel. Fluktuasi harga yang sangat tinggi ini merupakan salah satu alasan penting untuk trading Oil.

Alasan Trading Oil - Fluktuasi Harga Tinggi

Crude Oil adalah salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan dan paling dicari di dunia selain Gold. Banyak pihak yang berkepentingan dengan Oil sebagai sumber energi utama dunia, tetapi persediaannya sangat langka. Oleh karena itu, meskipun pergerakan harganya tak selalu naik, tetapi volatilitas yang dihadirkannya selalu membuka peluang trading menarik.

Secara umum, prospek untung dari trading Oil sangat besar karena sejumlah faktor berikut ini:

 

1. Teori "Peak Oil"

Perubahan harga Oil dunia disertai dengan suatu teori populer yang disebut dengan teori "Peak Oil". Teori ini secara garis besar menyebutkan bahwa produksi Oil dunia akan terus meningkat sehingga mencapai puncak, lalu akan turun sesuai kecepatan peningkatan produksi pada sebelumnya.

Masalahnya, produksi Oil merepresentasikan sisi penawaran dalam keseimbangan harga, sehingga penurunan maupun kenaikannya akan berimbas besar. Oleh karena itu, hingga kini, pelaku pasar selalu bereaksi berlebihan ketika ada indikasi penurunan produksi di negara-negara produsen minyak utama, yakni OPEC, Amerika Serikat, Rusia, dan Kanada.


2. Kondisi Geopolitik

Ketidakstabilan kondisi politik di Timur Tengah seperti Libya, Mesir, Aljazair, Yaman, Iran, dan lain sebagainya, memberikan kontribusi dalam pelemahan dan melonjaknya harga Oil dunia saat ini. Negara-negara Timur Tengah dikenal sebagai pemasok Oil di dunia, sehingga ketidakstabilan pada area tersebut dikhawatirkan akan mengakibatkan kelangkaan suplai Oil di pasar dunia.

Bagi trader, ketidakstabilan ini justru menunjukkan besarnya peluang keuntungan yang bisa didapat. Daripada aset yang harganya datar-datar saja karena tak banyak perubahan, jelas peluang trading Oil lebih besar.

 

3. Spekulasi Pasar

Sebagai komoditas di pasar berjangka, Oil juga turut menjadi incaran para trader dan investor. Di bursa berjangka, ada berbagai jenis Oil yang dapat diperdagangkan, tetapi yang paling ramai perdagangannya adalah tipe Brent dan West Texas Intermediate (WTI). Trading Oil tipe Brent umum terjadi di bursa London, sedangkan trading Oil tipe WTI lebih populer di Wall Street (Amerika Serikat).

Ramainya perdagangan di pasar berjangka membuat spekulasi pasar juga riuh-rendah di sekitar pasar Oil. Akibatnya, efek berita-berita yang berkaitan dengan Oil bisa membesar beberapa kali lipat.

 

4. Industrialisasi

China dan India adalah negara yang bisa dikatakan perekonomianya maju secara cepat. Kedua negara tersebut sangat membutuhkan oil sebagai bahan bakar bagi berjalannya industrialisasi di negara mereka. Bahkan, China telah mengalahkan Amerika Serikat sebagai negara terbesar pengkonsumsi sumber daya energi di dunia. Badan energi internasional menyatakan bahwa China mengkonsumsi 2.5 trilyun ton Oil pada tahun 2010 lalu.

Ini artinya komoditas energi fosil akan selalu relevan selama belum tersedia sumber energi alternatif. Pelaku trading Oil tak perlu khawatir kalau penawaran dan permintaan mendadak akan jadi sepi.

 

5. Belum Tersedia Energi Pengganti Oil

Hingga saat ini, Crude Oil masih menjadi sumber energi utama yang dipakai di seluruh belahan dunia. Meski beberapa negara sudah mengembangkan beberapa alternatif sumber energi, namun belum mampu menunjukkan hasil yang signifikan.

Sebenarnya, nuklir adalah sumber energi yang paling berpotensial untuk menggantikan Oil. Akan tetapi, persoalan ekosistem masih menjadi hambatan berat, apalagi setelah terjadinya tragedi reaktor Chernobyl dan Fukushima. Saat ini dikembangkan pula energi solar, tetapi penggunaannya kurang fleksibel bagi kendaraan bermotor.

Infografi Energi Pengganti Oil

Krisis Oil di masa yang akan datang tidak bisa dihindari, dan negara-negara di dunia saling berlomba untuk terus mencari energi alternatif. Kecerdikan akal manusia tidak bisa diremehkan. Ketika saatnya tiba, dengan segala insentif yang diberikan untuk menciptakan sumber energi baru, saya percaya kita tidak akan kembali ke masa manusia bertransportasi menggunakan kuda, melainkan memanfaatkan sumber energi baru yang lebih ramah lingkungan.

Sementara itu, Crude Oil akan selalu menjadi sorotan. Bagi trader dan investor seperti kita, itu berarti peluang trading Oil yang tanpa batas. Cukup pelajari analisa fundamental dan analisa teknikal yang mendasari harga, lalu raup keuntungan dari selisih harga beli dan harga jualnya.

68518
Penulis

Bayu mengenal dunia investasi saat masih studi di perguruan tinggi, kemudian berlanjut menjadi penulis mengenai berbagai jenis investasi dan strategi-strategi trading di Seputarforex. Bayu meyakini bahwa trading bukanlah mesin jackpot, dan kita harus terus belajar agar bisa menjadi seorang trader sukses.