EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 2 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 2 jam lalu, #Saham AS

Beberapa Kesalahan Yang Menyebabkan Kerugian (2)

Penulis

Sekitar 90 persen trader forex mengalami kerugian. Namun, kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan sebenarnya bisa dihindari dan diperbaiki.

7. Merubah posisi trading atau parameter lainnya yang tidak direncanakan sebelumnya
Sering kali trader terpaku pada apa yang baru saja terjadi dan melupakan posisi entry yang telah direncanakan sesuai dengan analisa sebelumnya. Ia akan entry begitu saja hanya karena mengamati pergerakan harga yang menurutnya lebih menjanjikan. Hal semacam ini tentu saja akan mengacaukan rencana trading yang telah dibuatnya, sekalipun posisi baru itu mungkin lebih menjanjikan.

Tidak jarang trader menyesal setelah posisi barunya tersebut ternyata salah. Selain merubah posisi, trader juga sering merubah level stop loss atau level target profit karena takut akan mengalami kerugian atau tidak memperoleh profit. Kesalahan yang tampaknya sepele ini akan berdampak besar pada hasil akhir trading.

Kesalahan Yang Mengakibatkan Kerugian

8. Menerapkan banyak indikator teknikal karena takut salah atau takut kehilangan momentum entry
Tiap indikator teknikal dibuat berdasarkan prinsip analisa yang berbeda. Antara indikator yang satu dan lainnya acapkali saling menunjukkan sinyal trading yang bertentangan, yang satu mengindikasikan buy dan yang lainnya sell. Diterapkannya lebih dari satu indikator biasanya untuk saling mengkonfirmasi, misalnya indikator oscillator (RSI, stochastic) tidak bisa mengindikasikan trend dengan akurat dibandingkan ADX atau trend indikator yang lain, tetapi ADX cenderung lagging (lambat) dalam antisipasinya.

Jika Anda terbiasa dengan indikator teknikal usahakan untuk menggunakan tidak lebih dari 2 indikator. Penerapan banyak indikator dalam prakteknya sering menyebabkan konflik interpretasi dan memberikan sinyal trading yang saling berlawanan. Kombinasi indikator yang bisa bekerja dengan baik pada suatu kondisi dan time frame tertentu belum tentu berjalan baik pada kondisi pasar yang berbeda.

9. Mengharapkan keuntungan besar dari account trading yang kecil
Salah satu kebohongan yang sering dihembuskan oleh pelaku industri forex adalah Anda bisa menghasilakan keuntungan berlipat-lipat dengan modal yang relatif kecil. Dalam prakteknya itu memang bisa terjadi tetapi tidak untuk jangka panjang. Dari histori para trader forex yang sukses mereka memperoleh profit dengan konsisten dalam jangka panjang, bukan profit besar dalam jangka pendek.

Jika Anda menganggap bisnis trading forex sebagai investasi yang masuk akal maka Anda juga mesti menggunakan modal yang masuk akal juga untuk menghasilkan keuntungan yang masuk akal. Namun besarnya modal trading sangat tergantung dari keuntungan broker Anda dan target keuntungan yang akan Anda capai.

10. Terlalu mengandalkan software trading tanpa mengetahui dengan detail spesifikasi software tersebut
Sebagian software trading dibuat berdasarkan analisa teknikal dan seperti telah disinggung sebelumnya analisa teknikal yang bisa bekerja dengan baik pada suatu kondisi dan time frame trading tertentu belum tentu berjalan baik pada kondisi pasar yang berbeda.

Jika Anda menggunakan suatu software tertentu dan ternyata tidak bekerja dengan baik bukan berarti software tersebut “scam” atau bohong, tetapi mungkin Anda tidak mengetahui dengan detail spesifikasinya, pada kondisi pasar yang bagaimana bisa diterapkan dan pada time frame trading yang mana. Itupun Anda masih harus menentukan stop dan target sesuai dengan managemen resiko yang Anda rencanakan. Jika ada software yang menjanjikan “holy grail” dan bisa diterapkan pada semua kondisi pasar kemungkinan besar software itu scam.

11. Terlalu sering mencoba metode atau strategi baru yang diperoleh dari web

Anda membaca atau melihat metode trading yang menjanjikan profit dan Anda mencoba menerapkannya, ketika ternyata tidak berhasil Anda mencari teknik yang lain lagi. Ini hampir sama dengan point 10 tetapi sebenarnya berbeda. Biasanya trader yang berlaku demikian adalah mereka yang cukup cerdas dan memiliki pengetahuan yang mumpuni. Mereka tidak menganggap software trading yang ditawarkan semuanya scam. tetapi terlalu sering mencoba-coba strategi dan sistem trading baru.

Sebagai contoh, seorang pegolf yang sudah memiliki teknik pukulan yang bagus dengan hasil sesuai yang diharapkan. Ia kemudian melihat video clip Tiger Woods yang menjelaskan bagaimana posisi dan gerakan pergelangan tangan ketika melakukan pukulan untuk meningkatkan kekuatan pukul. Di lapangan pegolf tersebut mencoba teknik itu, dan setelah beberapa kali dicoba ternyata hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan ia kembali menggunakan tekniknya semula. Pada kesempatan lain ia melihat wawancara Phil Mickleson mengenai teknik memukul yang benar dan ia mencoba menirunya.

Dalam waktu singkat pegolf tersebut telah berganti-ganti teknik memukulnya namun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Hal itu bukan karena Tiger Woods atau Mickleson telah berbohong, mereka benar-benar telah menggunakan teknik tersebut untuk meningkatkan kualitas pukulannya, namun bukan berarti ia harus mencoba setiap teknik pukulan yang mereka katakan agar bisa bermain seperti mereka.

12. Anda tidak memiliki strategi untuk meningkatkan pertumbuhan account trading, Anda hanya ingin memperoleh keuntungan jangka pendek
Secara tidak disadari banyak trader yang hanya ingin mencari profit tanpa rencana yang jelas tentang pengembangan accont. Jika Anda ingin menjadi trader yang sukses dalam jangka panjang, Anda mesti mempunyai strategi tertentu tentang bagaimana seharusnya Anda menumbuh-kembangkan account dengan keuntungan yang jelas selama periode waktu tertentu.

Contohnya Anda akan menaikkan besarnya resiko bila account telah mencapai level tertentu, atau ingin menurunkan resiko bila mencapai level tertentu. Anda akan menarik sebagian dana Anda setelah account mencapai level tertentu, dan lain sebagainya. Mempunyai rencana untuk menumbuhkan account dalam jangka panjang akan membuat Anda lebih fokus pada tujuan tersebut dan tidak hanya memikirkan profit harian. Trading bukan bisnis untuk hari ini saja.

13. Anda menentukan besarnya resiko yang berubah-ubah ketika hendak entry
Anda seharusnya mempunyai aturan yang spesifik untuk menentukan resiko, dan besarnya resiko seharusnya tidak ditentukan begitu saja berdasarkan persentasi balance account pada setiap trade. Tentukan resiko yang paling mungkin bisa diterima. Besarnya resiko pada sebuah trade dengan probabilitas tinggi tentunya berbeda dengan yang probabilitasnya rendah.

 

14. Anda selalu mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda adalah trader yang baik
Rasa percaya diri yang berlebihan ini umum dialami oleh para trader. Hal ini tak jarang membuat trader berhenti untuk belajar sementara keadaan pasar selalu berubah dari waktu ke waktu dan strategi yang Anda gunakan hari ini belum tentu bisa diterapkan beberapa bulan kedepan. Tujuan Anda adalah menjadi seorang trader yang sukses tetapi Anda tidak pernah mencapai tujuan tersebut jika Anda mengira telah mencapainya. Beberapa Kesalahan Yang Menyebabkan Kerugian

15. Anda tidak melakukan aktivitas trading dengan rutin
Dalam kenyataannya belum pernah dijumpai seorang trader sukses yang yang tidak disiplin dan tidak melakukan kegiatan trading dengan rutin. Rutinitas sangat penting meskipun Anda tidak melakukan trade setiap kali Anda mengamati chart trading atau melihat jadwal berita fundamental. Disiplin adalah bagian integral yang penting untuk mencapai hasil trading yang konsisten.

Suka atau tidak, trading di pasar forex sangat membutuhkan rutinitas dan disiplin tinggi. Jika kesuksesan dalam trading forex diumpamakan sebagai sebatang pohon, maka disiplin adalah akarnya. 3 sifat utama yang dihasilkan oleh kebiasaan trading yang disiplin adalah konsistensi, percaya diri dan sabar. Ke 3 faktor inilah yang akan menghasilkan profit dalam jangka panjang. Mungkin Anda masih mencari-cari metode atau setup trading yang paling profitable sehingga cenderung untuk berganti-ganti strategi ika hasilnya tidak memadai. Cara trading yang tidak terarah seperti itu memang akan membosankan, dan kebosanan adalah pembunuh account trading utama yang harus dihindari.

16. Anda harus masuk pasar hari ini karena Anda adalah trader harian
Memaksakan entry pada keadaan pasar yang belum sesuai dengan kriteria sinyal trading bisa mengurangi probabilitas profit Anda. Meski trader harian Anda tidak harus entry setiap hari atau memasang target profit harian. Peluang tidak selalu datang setiap hari dan kesalahan ini dalam jangka panjang bisa berakibat fatal.

17. Anda cenderung over-trading dengan entry dan exit berkali-kali
Over trading biasanya disebabkan oleh cara trading yang emosional, dan sangat umum dilakukan para trader forex terutama mereka yang pemula. Mereka yang hasil tradingnya tidak konsisten dan cenderung sering mengalami loss

biasanya telah over trading tanpa disadarinya. Trader tersebut biasanya tergoda untuk selalu menggunakan time frame rendah (dibawah daily) pada tradingnya, yang memberikan banyak peluang entry walau dengan probabilitas rendah.

Karena faktor emosi sangat mempengaruhi cara trading kita dan relatif sulit untuk dilacak, maka kita harus melawannya dengan membuat rencana dan strategi trading sebelum kita masuk pasar, dan dilaksanakan dengan benar dan sabar. Dengan demikian kita bisa terhindar dari kebiasaan over trading.

Anda akan bisa meningkatkan kinerja trading dengan berusaha menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin tidak Anda sadari tetapi bisa berakibat fatal tersebut.

177875
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.


Darmadji
melihat pentingny strategi exit, jadi ingin tau lebih diutamakan mana antara entri & exit. seumpamany lebih penting exit, apa benar kalo salah entri kesalahan itu bisa direcover sama pencarian exit yg tepat? jadi kita bisa salah entri tapi jgn sampai salah exit begitu? atau kah sebenarnya yang lebih berbahaya itu salah entri sedangkan exitnya tdak tepat tdak apa-apa?
Martin S
@ Darmadji:
- Tidak ada mana yang lebih penting, dalam trading entry dan exit adalah satu paket, oleh karena itu trading yang benar selalu dianjurkan untuk menggunakan risk/reward ratio sehingga trader tahu dimana harus entry dan dimana harus exit. Jangan sampai bisa entry nggak bisa exit. - Kalau salah entry berarti rugi, dan tentu exit dimanapun juga tetap rugi. Kalau menganggap salah entry ternyata profit itu berarti tidak salah entry..
Yan Salimin
Darmaji... Sama2 penting kayaknya, tapi kalao dibandingin level exit kayaknya lebih perlu diperhatiin. Soalnya profit/loss kan entar keluarnya dari situ... Sebelom susah nyari level keluar makanya banyak yang ngaturin entry sampe susah. Biar dari awalnya udah masuk di posisi yang bener trus keluarnya tinggal dicari yang sesuai sama srnya aja. Malahan sebetulnya exit juga bisa disesuaiin sama rasio laba rugi. Jadi exit nanti sebelumnya sudah diatur sesuai target profit sama loss sendiri2.
Rusdi Muliana
maaf saya mau bertanya tentang pemindahan stop loss. yang dimaksud di sini apakah sama dengan teknik menggunakan trailing stop?

jika demikian, berarti menurut apa yang disebutkan di sini menggunakan trailing stop itu adalah kesalahan?
ketika harga sedang trending, bukankah trailing stop memang disarankan untuk digunakan karena bisa mengunci profit saat harga sedang trending?

dalam hal ini bukankah harusnya yang ditekankan adalah bagaimana cara trader bisa memperkirakan agar tidak terkena stop loss ketika harga hanya terkoreksi. sedangkan jika masih belum bisa, maka memang tidak disarankan untuk memindah-mindahkan posisi stop loss dulu.

terimakasih...
Martin S
@ Rusdi Muliana:
- Tidak sama. Disini tidak dijelaskan bahwa kondisi pasar sedang trending dengan kuat atau kondisi tertentu lainnya, jadi kasusnya yang umum saja. Kalau yang Anda maksud itu memang teknik untuk memaksimalkan profit yang difasilitasi oleh platform trading, namun keadaan pasar memang harus trending dengan kuat dan hal tsb dianggap kondisi yang spesial (tidak umum). - Ya, dalam hal ini memang tujuannya agar trader tidak terkena stop loss ketika harga terkoreksi, oleh karena itu tidak disarankan untuk memindahkan level stop loss (misal ke titik breakeven). Kerugian dalam trading tidak bisa dihindari, jadi resiko (stop loss) memang seharusnya sudah menjadi bagian dari money management Anda.
Herdy Jy
Makax jd penting sekali strategi exit itu. Yg g diperbolehkn diatas itukan skdar pindahkn sl smp breakeven / close posisi sehabis profit bbrp pips. Emang 2 itu jg slh satu metode exit, tapi lebih dianjurkan yg distrategikn sesuai sma support ma resistenx. Jd keluar close posisi g dr perhitungn breakeven ato profit brp pips aja, tp sesuai sm hargax. Klo dilihat dari support ato resistenx udah ada sinyal exit ya exit, kl sinyal msh blm muncul kn bs diterusin aja bwt maksimalkn profit. Jd lebih sesuai ke level harga drpd sekedar hitungan pips bwt menentukan strategi exit itu
Yan Salimin
Herdy.... Jadi pasang stop loss ma take profit sesuai rasio itu juga bukan strategi exit? Trus gimana kalao ternyata sinyal dari sr itu nggak sesuai sama rasio laba rugi kita? mana yg lebih perlu dipentingin? apa ada cara menyesuaikan biar antara strategi exit itu sesuai sama perhitungan rasio itu?
Martin S
@ Yan Salimin:
Exit yang ditentukan berdasarkan risk/reward ratio harus ada dasarnya, biasanya level support atau resistance. Kalau risk/ration-nya ternyata lebih kecil dari 1:1, maka dianjurkan untuk tidak entry.