EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,347.02/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,060.97   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 32 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 33 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 34 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 6 jam lalu, #Saham AS

Mengenal Strategi Mean Reversion Dalam Trading Forex

Penulis

Mean reversion pada dasarnya adalah metode trading dengan memanfaatkan harga rata-rata. Tapi, apakah strategi ini cukup akurat? Bagaimana cara penerapannya? Simak artikel berikut ini untuk mengenal lebih jauh tentang strategi ini.

Mean Reversion adalah teori dalam dunia keuangan yang menyatakan bahwa setelah harga suatu aset bergerak secara ekstrem, maka aset tersebut akan kembali ke level normal atau harga rata-rata. Harga biasanya bergerak naik dan turun disekitar harga rata-rata dan cenderung akan kembali ke harga rata-rata yang sama dari waktu ke waktu.

Teori Mean Reversion tidak hanya terjadi pada harga suatu aset keuangan, namun bisa juga diterapkan pada volatilitas, pendapatan atau laba perusahaan, tingkat pertumbuhan pendapatan, maupun level indikator teknikal.

mean reversion

Baca lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana cara menghitung rumus Mean Reversion dan penerakan strategi Mean Reversion ketika trading di pasar keuangan.

 

Apa Itu Mean Reversion Dalam Trading?

Mean Reversion dalam trading berarti harga cenderung bergerak ke nilai tengah atau level rata-rata, sementara pergerakan harga yang esktrem tidak akan bertahan dalam jangka panjang. Banyak trader menggunakan cara Mean Reversion dalam trading dan mengembangan banyak metode untuk memanfaatkan teori ini.

Pada intinya, mereka trading dengan bertaruh bahwa level ekstrem (volatilitas, harga, pertumbuhan atau indikator) akan kembali ke harga rata-rata.

 

Perhitungan Mean Reversion

Untuk memahami Mean Reversion, Anda perlu menghitung nilai tengah (mean). Nilai tengah adalah harga rata-rata terhadap semua data pada periode tertentu.

Pada grafik harga suatu aset, nilai tengah (mean) dapat diketahui dengan memasukkan indikator Simple Moving Average (SMA). Simple Moving Average menghitung harga rata-rata dari data yang masuk. Seiring berjalannya waktu, harga cenderung naik-turun di sekitar harga rata-rata atau SMA, dan akhirnya akan kembali ke harga rata-rata.

Trader menggunakan satuan metrik yang beragam seperti jarak terhadap garis SMA untuk menentukan kapan harga bisa balik ke harga tengah.

Indikator teknikal seperti Bollinger Bands, Regresi Channel, Channel Keltner, dan Envelopes menggunakan formula yang berbeda dan bertujuan untuk memberikan petunjuk kepada trader kapan harga mendekati level esktrem dan akan berbalik ke nilai tengah.

Meskipun demikian, indikator teknikal dalam trading hanya memberikan sinyal bukan indikasi pasti akan berbalik.

 

Contoh Mean Reversion

Grafik di bawah ini adalah grafik harga emas (XAU/USD) yang berosiliasi (naik-turun) di sekitar Simple Moving Average periode 50-mingguan dalam jangka waktu 5 tahun.

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Baca Juga: Strategi Trading Emas Dalam 5 Menit

Walaupun harga suatu aset cenderung berbalik ke harga rata-rata seiring berjalannya waktu, namun hal ini tidak berarti harga akan berbalik turun atau naik ke harga tengah. Jadi, ketika harga tidak bergerak terlalu banyak, nilai tengah akan mendekati harga terkini.

Grafik EUR/USD berikut ini merupakan grafik candlestick harian (Daily) dalam periode satu tahun. Kadangkala, harga berosilasi (naik-turun) di sekitar harga rata-rata (mean). Tapi ada saat di mana harga naik atau turun menjauh dari harga rata-rata, kemudian harga rata-rata mengikuti pergerakan harga terkini dan akhirnya kembali bersilang.

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Indikator seperti Bollinger Bands menggunakan nilai deviasi standar untuk mengukur seberapa jauh harga dari harga tengah. Semakin jauh nilai deviasi standar dari harga tengah, semakin besar kemungkinan harga kembali meskipun tidak dalam waktu cepat.

 

Jenis Strategi Mean Reversion

Strategi Mean Reversion menghasilkan profit dari pergerakan harga yang kembali ke harga tengah atau harga rata-rata. Ketika menggunakan strategi Mean Reversion, ingat bawah harga yang naik tidak berarti bahwa harga tersebut akan kembali ke bawah.

Harga yang naik bisa jadi karena ada tren kuat di time frame yang lebih besar. Meskipun harga kembali ke rata-rata sering terjadi, namun harga jarang berada di sana dalam waktu lama. Berikut ini beberapa contoh strategi Mean Reversion yang populer digunakan oleh para trader.

 

Strategi Mean Reversion Trading Berpasangan (Pairs Trading)

Strategi ini mencari dua aset dengan korelasi yang sangat tinggi. Harga dari dua aset ini cenderung bergerak bersamaan. Ketika salah satu aset bergerak berbeda, yang satunya turun sedang yang satunya tidak, hal ini menunjukkan potensi trading Mean Reversion. Strategi ini juga biasa disebut sebagai artibrase statistik.

Sebagai contoh, EUR/USD dan GBP/USD sering bergerak pada arah yang sama. Pada suatu ketika grafik EUR/USD (grafik candle) turun sedangkan GBP/USD (garis merah) naik. Jika kita berpatokan dari pergerakan harga sebelumnya yang bergerak bersamaan, maka kedua pair ini pada akhirnya akan bergerak ke arah yang sama kembali.

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Trader yang melihat hal ini dapat membeli (buy) EUR/USD dan menjual (sell) GBP/USD. Posisi sell dan buy menghasilkan profit jika kedua pair ini kembali bersinergi seperti sebelumnya. Strategi ini melakukan sell dan buy pada saat yang bersamaan.

Tidak peduli aset apa yang turun dan naik, strategi ini hanya sell dan buy berdasarkan korelasi tinggi yang pernah terjadi sebelumnya dan bertaruh bahwa keduanya akan kembali bergerak bersamaan lagi.

Ada kemungkinan kedua aset tersebut tidak bergerak bersamaan lagi, maka kita harus menggunakan stoploss setiap transaksi. Potensi profit terjadi apabila aset tersebut mempunyai jarak yang bisa menutupi biaya transaksi (komisi, spread, dan lain-lain). Jika hanya sedikit jarak antara aset tersebut dan tidak menutupi biaya transaksi, maka peluang tersebut harus diabaikan.

Selain itu, karena strategi ini melakukan sell dan buy pada aset yang berbeda secara bersamaan, Anda harus mempertimbangkan rasio hedging yang ditentukan oleh seberapa besar pergerakan harga kedua aset.

Jika satu aset bergerak 1% per hari dan aset lainnya bergerak 2% sehari, maka posisi aset pertama harus dua kali daripada aset kedua agar seimbang. Hal ini karena jika aset pertama bergerak hanya 1% dan volumenya sama, maka masih ada selisih jarak 1%.

 

Strategi Mean Reversion Intraday

Strategi Mean Reversion intraday dilakukan dengan mengambil posisi sell dan buy dari banyak aset dalam satu hari tanpa ada posisi yang bermalam/menginap. Dengan cara ini, maka trader bisa melakukan sell dan buy di sekitar harga rata-rata pada hari tersebut.

Ketika harga sedang bergerak tren naik, harga akan cenderung bergerak naik di atas rata-rata. Ketika harga kembali ke rata-rata, ini bisa diartikan sebagai sinyal buy.

Sebaliknya jika harga sedang tren turun, maka kecendrungan harga adalah bergerak turun dibawah harga rata-rata. Namun ketika harga kembali ke harga rata-rata, posisi sell menjadi peluang yang bagus untuk memanfaatkan potensi harga turun kembali.

Berikut ini adalah grafik time frame satu menit dari EUR/USD. Meskipun tidak semua pergerakan harga di sekitar Moving Average (harga rata-rata) bisa jadi peluang entry, namun trader dapat memanfaatkan harga rata-rata ini untuk mengidentifikasi peluang sell atau buy.

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Strategi Mean Reversion intraday sangat cocok ketika harga sedang tren kuat. Trend yang kuat dipadukan dengan indikator Moving Average (harga rata-rata) mampu menjadi strategi super akurat lantaran memanfaatkan harga yang cenderung kembali ke Moving Average sebelum melanjutkan arah trend tersebut.

Strategi ini tidak cocok saat harga sedang sideways atapun tren lemah. Trading searah dengan arah tren yang kuat seperti ini biasa disebut momentum trading.

 

Strategi Trading Forex Mean Reversion

Salah satu strategi trading yang bisa dipertimbangkan dalam trading forex adalah melihat seberapa jauh harga cenderung bergerak menjauh dari harga rata-rata sebelum kembali. Hal ini bisa dilakukan menggunakan indikator MACD dengan mengatur Fast Length ke angka 1 dan Slow Length ke periode yang diinginkan.

Pada grafik EUR/USD di bawah, MACD digunakan untuk sebagai petunjuk adanya peluang sell atau buy. Garis trendline hitam menandai area dimana harga sering balik ke harga rata-rata.

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Bagaimana cara tradingnya? Entry posisi sell apabila harga sempat naik di atas garis hitam lalu kembali turun di bawahnya. Sedangkan posisi buy masuk apabila harga sempat turun di bawah garis hitam kemudian naik kembali ke atas.

Strategi Mean Reversion seperti ini menganggap harga akan terus bergerak seperti di masa lalu. Namun, pada kenyatannya harga tidak selalu begitu. Oleh karena itu, selalu gunakan stop loss untuk membatasi kerugian. Pergerakan harga yang terjadi kedepannya mungkin lebih besar atau lebih kecil, namun tetap akan cenderung kembali ke harga rata-rata.

 

Mean Reversion Dan Regresi

Garis regresi adalah satu garis yang menunjukkan nilai regresi terhadap input harga dalam suatu periode. Harga cenderung bergerak naik dan turun (berosilasi) melewati garis regresi.

Pada grafik di bawah ini, terlihat garis regresi pada pair EUR/USD di time frame H4. Garis regresi (tengah) menunjukkan arah tren dominan dan harga cenderung bergerak disekitar garis ini.

Pergerakan harga tersebut bisa jadi berlanjut. Garis atas dan bawah menandai harga tertinggi dan harga terendah harga bergerak dari garis regresi. Hal ini bisa menunjukkan level harga esktrem dimana harga bisa bergerak kembali ke garis regresi (tengah).

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Regresi adalah salah satu cara untuk mengukur level normal. Grafik di atas menunjukkan harga cenderung kembali ke level normal yaitu garis regresi.

 

Sistem Trading Mean Reversion

Sistem trading Mean Reversion membutuhkan indikator Mean Reversion seperti garis regresi (regression line), Moving Averages (MA), dan MACD dan kemampuan trader untuk membandingkan dua buah aset.

Sebagai contoh, pada platform charting TradingView, untuk melakukan carry trading, pilih salah satu instrumen yang akan Anda tradingkan. Selanjutnya tambahkan instrumen kedua dengan menekan tanda plus (+) di sebelah simbol aset pertama.

Strategi Mean Reversion dalam Trading

Sekarang, kedua aset sudah berada pada satu grafik. Anda bisa melihat sinyal sell dan buy dari perbedaan kedua harga tersebut.

 

Mean Reversion di MT4

Anda bisa juga menerapkan Mean Reversion menggunakan platform Metatrader 4 (MT4). MT4 memungkinkan trader membangun metode sendiri dengan menggunakan fitur bernama Expert Advisors (EA). Anda juga mampu mengintegrasi EA yang diciptakan oleh trader lain pada plaform MT4.

Baca Juga: Apa Itu EA, Robot Trading, Dan Trading Otomatis Dalam Forex

 

Kesimpulan

Mean Reversion adalah konsep market yang bisa jadi pertimbangan, namun bukan jaminan selalu profitable. Meskipun harga cenderung berbalik ke harga rata-rata (mean) sepanjang waktu, kita tidak tahu kapan hal tersebut terjadi. Harga bisa menjauh dari harga rata-rata lebih lama daripada yang diharapkan.

Selain itu, arah tren dan range pergerakan harga bergerak bisa berubah. Hanya karena harga naik bukan berarti akan kembali ke harga rata-rata, bisa saja malah harga rata-rata yang mengikuti pergerakan harga tersebut.

Oleh karena itu, trader profesional selalu mempunyai manajemen risiko trading yang sangat ketat. Mereka menentukan kapan harus keluar atau exit ketika harga bergerak tidak seperti yang mereka harapkan. Dengan demikian, kerugian yang mereka alami tidak menjadi terlalu besar sehingga menganggu performa trading dalam jangka panjang.

 

Mungkin sebagai pemula, strategi Mean Reversion terasa terlalu kompleks bagi Anda. Jangan khawatir, ada sistem trading mudah dan pastinya profitable yang bisa dipertimbangkan. Simak selengkapnya di artikel berjudul Sistem Trading Sederhana Yang Anti Ribet Dan Profitable.

297961
Penulis

Sudah aktif dalam dunia trading sejak 2012 dan masih terus belajar untuk menjadi lebih baik. Awal mula trading dengan menggunakan EA, dan akhirnya pada 2014 fokus trading manual dengan terus riset pada metode trading. Saat ini, saya merupakan seorang Discretionary Trader yang menggunakan Trend Following dengan metode breakout.