EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,421.69/oz   |   Silver 32.29/oz   |   Wall Street 39,872.99   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,186.04   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 20 jam lalu, #Saham AS

Australia Mendadak Naikkan Bunga, AUD/USD Juara

Penulis

Bank sentral Australia menaikkan bunga lagi sebesar 25 basis poin, karena menganggap tekanan inflasi masih terlalu tinggi.

Seputarforex - Bank sentral Australia (RBA) mendadak memutuskan untuk menaikkan bunga dari 3.6% menjadi 3.85%, sehingga kurs Dolar Australia menguat secara impresif dalam perdagangan hari Selasa (2/Mei). AUD/USD sempat melambung lebih dari satu persen ke atas ambang 0.6700, sebelum termoderasi ke kisaan 0.6690-an saat memasuki sesi Eropa.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via TradingView

Pelaku pasar sebelumnya memperkirakan RBA tidak akan mengubah suku bunga dalam rapat kebijakannya pekan ini. Alasannya, data-data inflasi sudah mulai menunjukkan perlambatan.

Data inflasi Australia untuk kuartal pertama tahun ini bahkan menunjukkan laju paling lambat sejak akhir 2021. Namun, RBA menaikkan bunga lagi dengan dalih tekanan inflasi masih terlalu tinggi.

"Meskipun data terbaru menunjukkan penurunan inflasi yang menggembirakan, perkiraan pusat tetap bahwa dibutuhkan beberapa tahun sebelum inflasi kembali ke puncak kisaran target; inflasi diperkirakan menjadi 4.5% pada tahun 2023 dan 3% pada pertengahan 2025," kata Gubernur RBA Philip Lowe, "Inflasi harga barang jelas melambat karena keseimbangan penawaran dan permintaan yang lebih baik setelah penyelesaian gangguan pandemi. Tetapi inflasi harga jasa masih sangat tinggi dan berbasis luas dan pengalaman di luar negeri menunjukkan risiko kenaikan."

Pengumuman RBA sontak menggenjot kurs AUD/USD dari 0.6630 ke lebih dari 0.6690 dalam hitungan menit. Pasar mulai mempertimbangkan apakah RBA akan menaikkan bunga lagi dalam rapat bulan depan. Di saat yang sama, muncul kekhawatiran kalau-kalau beberapa bank sentral lain memiliki pandangan serupa dan bakal bersikap di luar dugaan dalam rapat kebijakan mereka berikutnya.

"Saya kira RBA sekarang berpikir mereka perlu menyaksikan angka 4 di depan suku bunga sebelum berpikir mereka selesai (menaikkan bunga -red)," kata Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank, "Jelas sekali arus data sejak April cenderung kuat. Satu kali kenaikan lagi sangat mungkin terjadi, meskipun belum diketahui apakah (langkah itu akan diambil) pada Juni atau tidak."

Federal Reserve AS akan mengumumkan keputusan suku bunganya pada hari Rabu, sedangkan European Central Bank pada hari Kamis. Pasangan-pasangan mata uang yang berkaitan dengan dolar AS dan euro berpotensi mengalami turbulensi tak terduga akibat naik-turun spekulasi suku bunga hingga publik mengetahui isi pernyataan kebijakan mereka.

Download Seputarforex App

299339
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.