EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,062.02   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

Data Sektor Manufaktur Mendorong Penurunan USD/JPY

Penulis

Yen Jepang melanjutkan perolehannya semalam tadi hingga sesi Eropa hari ini (24/11), didukung oleh berhentinya penguatan Dolar setelah rilis data manufaktur AS yang tak terduga melambat.

Yen Jepang melanjutkan perolehannya semalam tadi hingga sesi Eropa hari ini (24/11), didukung oleh berhentinya penguatan Dolar setelah rilis data manufaktur AS yang tak terduga melambat.

Yen Jepang

Mata uang Yen Jepang mempertahankan penguatan harga terhadap Dolar AS menuju level tertinggi selama seminggu ini. Perolehan tersebut disebabkan oleh kuatnya data manufaktur di Jepang dan sentimen buruk pada pasar saham Asia. Sektor manufaktur di Jepang masih berekspansi tajam di bulan November, tumbuh dalam laju tercepatnya dalam dua puluh bulan tertolong oleh peningkatan pesanan ekspor baru.

Data flash PMI Manufaktur Jepang yang dirilis Nikkei-Markit bertumbuh dari 52.4 di bulan Oktober menjadi 52.8 bulan ini. Angka lebih dari 50 mengindikasikan ekspansi di sektor pabrik, sebaliknya kurang dari 50 menunjukkan terjadinya kontraksi. Hal ini mempengaruhi pergerakan pair USD/JPY yang melemah 0.24 persen menuju USD 122.54, pencapaian tertinggi sejak 16 November lalu.

Rally yang dicatatkan oleh Greenback sejak Senin (23/11) kemarin terhenti setelah Data Manufaktur AS dilaporkan lebih lemah daripada prediksi, meskipun peluang pasar pada potensi kenaikan suku bunga AS di bulan Desember nanti adalah sebesar 74 persen. Berlanjutnya ekspektasi pada peningkatan Federal Funds Rate masih menjaga permintaan yang kuat terhadap Dolar AS dalam waktu dekat ini. Meski dalam posisi kontraksi, Data preliminary PMI AS bulan November turun drastis menuju 52.6 dari 54.1 pada Oktober lalu, tak mencapai prakiraan analis sebesar 54.0.

254536
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.