Di perdagangan hari sebelumnya, EUR/USD melonjak hamper lebih 60 poin setelah membentuk level terendah tahunan. Lonjakan ini tampaknya hanya bersifat sementara akibat aksi profit taking jelang akhir tahun. Sebagaimana diketahui, investor yang telah menjual Euro dan membeli Dolar sejak Juni lalu.
Sementara kawasan Eropa dikejutkan kembali dengan spekulasi "Grexit" produksi Yunani serta krisis utang zona biru ini, pasca gejolak politik Yunani. Parlemen Yunani kembali gagal memilih presiden Yunani berikutnya sehingga memicu pemilu dini pada 25 Januari 2015. Namun survei terakhir menunjukan partai oposisi Syriza-lah yang akan memenangkan pemilu tersebut, kondisi ini mengakibatkan mata uang Yen, Swiss Francs, Emas dan Perak kembali diburu investor.
Dolar Akan Menguat 2015
Harian Telegraph memuat laporan bahwa, Dolar AS tampak akan terus menguat pada 2015 dan mengharapkan persamaan nilai (parity) buat pertama kalinya setelah lebih dari 10 tahun. Analis ekonomi di Citibank mengatakan kombinasi kebijakan moneter yang lebih ketat di Amerika Serikat dan kebijakan moneter yang lebih elastis di Eropa, menyebabkan Euro akan lebih hampir nilainya dengan Dollar.
Paritas artinya, nilai EUR per USD menjadi 1.0000 dan Citibank mengharapkan nilai EUR terhadap USD bakal mencapai 1.1000 pada September 2015 dan bawah "parity", 0.9900, untuk pertama kalinya sejak Desember 2002 pada 2016 nanti.
Hari ini dengan tidak adanya data ekonomi dari Uni Eropa dan pasar yang sedang bersiap untuk menyambut tahun baru 2015 Kamis esok, Dolar tampaknya bakal terus menguasai pasar meskipun dalam perdagangan tipis ketika data unemployment claims AS dilaporkan nanti malam.