EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,127.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 35 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 36 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 36 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 43 menit lalu, #Saham AS

Gantikan Yellen, Jerome Powell Siap Lanjutkan Kebijakan The Fed

Penulis

Jerome Powell akan lanjutkan kebijakan pendahulunya, Janet Yellen, dengan menaikkan suku bunga dan mengurangi balance sheet The Fed.

Jerome 'Jay' Powell resmi akan menggantikan Janet Yellen sebagai ketua Federal Reserve (The Fed) yang ke-16, setelah Senat AS menyetujui kandidat dari Donald Trump tersebut pada Selasa, 23 Januari. Jay, sapaan akrab Jerome Powell, akan menjabat sebagai chairman di tengah kenaikan suku bunga yang diekspektasikan konsisten dan rencana pemangkasan neraca (balance sheet) The Fed sebesar 4.5 triliun dolar.

Pelantikan Jerome Powell diresmikan, setelah Senat yang didominasi oleh Partai Republik memenangkannya dengan hasil voting 85-12. Meskipun demikian, Powell tidak akan langsung menjalankan tugasnya sampai masa jabatan Janet Yellen berakhir pada bulan Februari.

 

Powell

 

Kebijakan Powell diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan Yellen. Powell akan meneruskan kebijakan The Fed yang tetap menaikkan suku bunga secara hati-hati, tetapi diharapkan akan sedikit lebih hawkish daripada Yellen. Selain itu, Powell juga akan proaktif melonggarkan sejumlah regulasi di sektor keuangan, terutama di bidang perbankan.

The Fed telah memulai normalisasi kebijakan dengan sangat hati-hati, setelah diterapkannya kebijakan moneter longgar yang disebut quantitative easing dalam mengatasi krisis tahun 2008. Sudah dilakukan lima kenaikan suku bunga sejak Desember 2015 dalam kebijakan normalisasi ini. Sekarang suku bunga The Fed sebesar 1.5 persen.

Di saat yang sama, dalam rangka normalisasi kebijakan, The Fed juga akan mengurangi neracanya (balance sheet) yang sebesar 4.5 triliun dolar dengan melepas kepemilikan US Treasury, yang dibeli dalam kerangka program quantitative easing pada 2009 lalu. Saat ini The Fed membatasi pelepasan obligasinya sebesar 50 miliar dolar dalam setahun. Beberapa analis menilai, jika inflasi naik lebih cepat dari perkiraan, Powell kemungkinan akan lebih agresif dalam mengurangi neraca The Fed.

 

Pemimpin Yang 'Membosankan'

Pada umumnya, ketua Fed cenderung berlatar belakang ekonom, tetapi Powell berbeda. Powell adalah seseorang yang berkecimpung di pasar modal. Beliau pernah bekerja dan mendirikan beberapa perusahaan investasi seperti Bankers Trust, Dillon Read and Co, Carlyle Group, Severn Capital Partners, dan Global Environment Fund.

Pelaku pasar di Wall Street menilai Jerome Powell adalah seorang pemimpin yang 'membosankan'. "Dia membosankan dan langsung pada poinnya. Anda tidak berfikir keras untuk mengetahui maksud perkataannya," kata Ward McCarthy, chief financial economist di Jefferies, seperti dikutip dari CNBC.

282071
Penulis

Nafier Khan mengenal trading forex sejak 2016. Berdasarkan pengetahuan yang telah digali, kemudian menulis liputan seputar forex dan keuangan umum dengan misi untuk memperluas wawasan pembaca.