EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 31.77/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,940.80   |   Ethereum 3,122.95   |   Litecoin 83.87   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 hari, #Saham AS

Minyak Mentah AS Melemah Meski Stok Menurun (Update)

Penulis

Hari ini (19/08), harga minyak mentah AS kembali melemah meski prakiraan pasar sedikit optimis karena menurunnya stok minyak AS. Pelemahan ini disebabkan oleh kekhawatiran akan masih melimpahnya suplai minyak di pasar dunia ketika permintaan diproyeksikan menurun.

Hari ini (19/08), harga minyak mentah AS kembali melemah meski prakiraan pasar sedikit optimis karena menurunnya stok minyak AS. Pelemahan ini disebabkan oleh kekhawatiran akan masih melimpahnya suplai minyak di pasar dunia ketika permintaan diproyeksikan menurun.

Kilang Minyak - ilustrasi

American Petroleum Institute (API) melaporkan bahwa persediaan minyak AS menyusut 2.3 juta barel minggu lalu. Di tempat terpisah, menurut laporan resmi Pemerintah AS dari Energy Information Administration (EIA) cadangan minyak mentah AS turun 1.6 juta barel untuk pekan yang berakhir 14 Agustus. Seminggu sebelumnya, cadangan minyak sudah berkurang 1.7 menjadi 453.6 juta barel. Jumlah ini masih merupakan yang tertinggi selama 80 tahun belakangan.

Laporan menurunnya cadangan minyak AS tersebut tidak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga minyak. Di Comex, WTI diperdagangkan pada USD 42.82 perbarel, menurun 0.7%. Pada bursa Intercontinental Exchange (ICE), harga minyak Brent bergerak tipis antara 48.26 hingga 49.05 Dolar AS per barel. Brent naik 0.09% menjadi USD 48.81. Selisih harga minyak Brent dengan WTI tercatat pada USD 5.72 lebih rendah dari hari Senin lalu yang sebesar 6.33 Dolar AS.

Tadi malam, minyak mentah AS pengiriman Oktober menguat tajam setelah menyentuh level terendahnya selama enam tahun terakhir. WTI sempat menyentuh harga 43.38 Dolar AS sebelum ditutup pada USD 43.09, atau naik 1.6%.

Tampaknya para trader komoditas menunda untuk mengambil langkah dan masih terus memantau fluktuasi Dolar AS menjelang rilis notulen rapat FOMC bulan Juli. Rilis notulen tersebut akan dijadikan indikasi lebih lanjut mengenai kenaikan suku bunga Bank Sentral AS. Pekan lalu, Stanley Fischer, wakil ketua the Fed, menyatakan keprihatinannya akan rendahnya inflasi karena melambatnya pertumbuhan perekonomian AS dari ekspektasi. The Fed berharap inflasi jangka panjang mencapai target 2% sebelum mereka menaikkan suku bunga.


Update 20 Agustus 2015
Ralat karena terjadi kesalahan penulisan berita pada paragraf dua: Laporan resmi Pemerintah AS dari Energy Information Administration (EIA) cadangan minyak mentah AS diprediksi turun 1.6 juta barel untuk pekan yang berakhir 14 Agustus. Laporan EIA baru keluar pada tanggal 19 Agustus malam (beberapa jam setelah berita ini dirilis), dan hasilnya ternyata stok minyak AS naik 2.6 juta barel, berbeda jauh dari ekspektasi pasar.

 

243225
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.