Pesanan mesin Jepang inti (core machinery orders) pada bulan Mei menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada espektasi. Data tersebut meningkat dalam tiga bulan berturut-turut, dengan total nilai yang mencapai level tinggi 7 tahun dan menambah bukti terbaru adanya kenaikan dalam business spending yang berperan vital untuk ketahanan pemulihan ekonomi.
Tertinggi Sejak 2008
Kenaikan pesanan mesin inti Jepang sebanyak 0.6 persen bulan Mei mematahkan prediksi para ekonom yang memperkirakan penurunan drastis sebanyak 5.0 persen. Data pesanan mesin inti dipertimbangakan sebagai indikator capital spending untuk enam hingga sembilan bulan ke depan. Kenaikan yang terjadi pada bulan Mei ini menyusul lonjakan-lonjakan yang juga terjadi pada bulan April dan Maret, masing-masing sebanyak 3.8 persen dan 2.9 persen. Kantor Kabinet mengatakan bahwa nilai pesanan inti mencapai level tertingginya sejak tahun 2008.
Data tersebut diumumkan satu minggu setelah survei tankan kuartalan yang dilakukan oleh Bank Sentral Jepang (BOJ) menunjukkan mantapnya rencana capital spending yang disusun oleh perusahaan-perusahaan besar. Para pembuat kebiajkan pun menyambut baik laporan ini, terlebih karena mereka memang sangat mengharapkan mantapnya investasi profit-profit perusahaan, peralatan, dan naiknya upah.
Akan tetapi, belanja modal masih menjadi mata rantai yang hilang di negara ekonomi terbesar ketiga dunia ini seiring dengan upaya para pembuat kebijakan untuk mendorong siklus yang bagus dalam inevstasi, pertumbuhan upah, dan belanja konsumen demi mengalahkan deflasi dan stagnasi ekonomi yang melanda Jepang. Setelah laporan ini, USD/JPY justru bergerak naik ke level 121.45 atau sekitar 0.34 persen dari sebelumnya meski masih di level rendah dua hari.