EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,314.15/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 19 jam lalu, #Saham AS

Pesanan Mesin Jepang Terimbas Rencana Cabutnya AS Dari TPP

Penulis

Pesanan inti (core orders) jeblok 5.1 persen pada bulan November dibandingkan bulan lalu (MoM). Rencana Trump untuk tarik AS dari anggota TPP ditengarai menjadi penyebabnya.

Seputarforex.com - Core Machinery Orders di Jepang dilaporkan merosot pada bulan November dan mencatat kemerosotan tercepat dalam tujuh bulan terakhir. Laporan ini menjadi indikasi adanya hambatan dalam Capital Expenditure perusahaan-perusahaan Jepang karena ketidakpastian rencana ekonomi Donald Trump yang mengakibatkan kekhawatiran global.

yen-jepang-kertas

Pesanan inti (core orders), rangkaian data bervolatilitas tinggi yang dianggap sebagai indikator penentu Capital Expenditure, jeblok 5.1 persen pada bulan November dibandingkan bulan lalu (MoM). Data yang dirilis oleh Cabinet Office Senin (16/Jan) ini, jauh lebih buruk daripada estimasi penurunan oleh analis sebanyak 1.7 persen.

Order dari sektor jasa Jepang jatuh hingga 9.4 persen pada bulan November, setelah kenaikan 4.6 persen pada bulan sebelumnya. Order dari sektor manufaktur justru melejit 9.8 persen setelah tergelincir 1.4 persen sebelumnya.

Sejumlah ekonom sebetulnya meramalkan bahwa Capital Expenditure Jepang akan meningkat bertahap tahun ini. Namun, bertumbuhnya kekhawatiran akan kebijakan proteksi dagang oleh presiden terpilih AS, Donald Trump, menyebabkan perusahaan-perusahaan menurunkan perhitungan investasi mereka.


Gara-Gara Rencana Trump

Trump telah bersumpah untuk menarik AS dari pakta perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership. Pernyataan itu menjadi tamparan bagi Jepang yang mengandalkan TPP untuk mendorong ekspor dan mengarahkan reformasi struktural ke sektor pertanian.

"Masih ada ketidakpastian dalam pemerintahan AS, tetapi ini belum menjadi faktor satu-satunya," kata Shuji Tonouchi, Ahli Pasar Senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, yang diwawancarai oleh Reuters. "Melihat dari apa yang terjadi, perusahaan-perusahaan Jepang seolah dipaksa untuk memikirkan kembali rencana capex mereka, di samping ada pula kekhawatiran dalam belanja konsumen domestik Jepang yang mungkin tidak akan berakselerasi."

Menyusul laporan ini, Yen menguat terhadap Dolar AS, dengan USD/JPY yang diperdagangkan di angka 114.204. Selain itu, para trader tampaknya juga melakukan antisipasi menjelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari pekan ini.

277172
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.