EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 48 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 49 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 50 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 52 menit lalu, #Saham AS

Plosser The Fed Tak Masalah Dolar AS Menguat

Penulis

Suku bunga AS yang terlalu rendah dapat membuat The Fed gugup, demikian yang diungkapkan oleh salah satu anggota pembuat kebijakan yang berpengaruh di Federal Reserve AS, Charles Plosser. Tak ada alasan untuk tetap mempertahankan level suku bunga yang memang disesuaikan dengan keadaan krisis.

Suku bunga AS yang terlalu rendah dapat membuat The Fed gugup, demikian yang diungkapkan oleh salah satu anggota pembuat kebijakan yang berpengaruh di Federal Reserve AS, Charles Plosser.

charless_plosser
Dalam wawancaranya dengan CNBC yang dikutip oleh Reuters Selasa (12/11) malam, Presiden The Fed untuk wilayah Philadephia tersebut mengatakan bahwa meskipun inflasi masih di bawah level 2 persen yang diharapkan oleh The Fed, tak ada alasan untuk tetap mempertahankan level suku bunga yang dulunya memang disesuaikan dengan keadaan krisis. Lagipula, angka pengangguran AS saat ini telah sangat rendah.

"Banyak sekali indikator yang menunjukkan bahwa tingkat suku bunga saat ini terlalu rendah," kata Plosser. "Kita telah berada di kisaran nol dalam hampir enam tahun terakhir. Bahkan, tidak ada ceritanya dalam sejarah, suku bunga tetap rendah ketika tingkat pengangguran juga sama rendahnya."


Tak Masalah Dolar Kuat

Menurut Plosser, apa yang The Fed lakukan saat ini telah di luar kebiasaan dan hal inilah yang membuat Bank Sentral AS tersebut menemui kegugupan. Pria yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden The Fed Philadelphia pada pertengahan 2015 ini adalah salah satu anggota The Fed yang mengingingkan agar kebijakan moneter ultra longgar segera ditutup sebelum pertengahan 2015.

Plosser juga menepikan gejolak pasar finansial yang terjadi akhir-akhir ini akibat terpicu oleh prospek kenaikan suku bunga dan dampak negatif yang potensial pada perekonomian AS akibat penguatan Dolar AS.

"Memang akan ada suara sumbang dari sejumlah perusahaan terkait tingginya Dolar AS dan dampaknya pada perekonomian AS, tetapi menurut saya, dampaknya relatif kecil." ujar Plosser. Baginya, tugas The Fed saat ini bukanlah untuk menekan volatilitas Dolar ataupun menekan harga-harga aset. Yang terbijak menurut Plosser saat ini adalah fokus pada obyek jangka panjang.

211177
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.