Bank Sentral Inggris (BOE) pada Kamis (05/02) malam tadi memutuskan untuk tidak mengubah level suku bunga acuannya. Keputusan BOE tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar secara luas. Alasannya masih karena inflasi yang masih saja lunglai, sehingga semakin memudarkan ekspektasi hawkish akan kebijakan moneter BOE. Adapun perkiraan kenaikan suku bunga pada tahun 2015 ini juga menjadi semakin tidak mungkin dilakukan.
Kebijakan BOE Februari Sesuai Ekspektasi
Sembilan anggota Rapat MPC BOE sepakat untuk menjaga tingkat suku bunga acuan di level 0.5 persen dan total ukruan untuk portofolio obligasi pun tak berubah di kisaran 375 miliar Poundsterling setelah, hasil rapat pada bulan Februari ini.
Seperti diketahui, angka resmi inflasi Inggris pada bulan Desember lalu jatuh ke level terendah sejak bulan Mei tahun 2000, dan menurut Gubernur BOE, Mark Carney, angka tersebut masih mungkin untuk melorot lebih rendah lagi. Inflasi Inggris pada bulan Desember hanya 0.5 persen, dari 1.0 persen pada bulan November.
Yang menarik dari rapat BOE dua bulan terakhir ini adalah, para anggota MPC BOE akhirnya mendapatkan suara yang bulat akan sentimen kebijakan moneter mereka, mengingat pada notulensi rapat BOE pada Januari lalu, dua dari sembilan anggota MPC yang sebelumnya menyuarakan kenaikan suku bunga pada Agustus 2015, berubah pikiran dan sepakat dengan suara anggota lainnya sehubungan dengan inflasi Inggris yang stagnan.
Poundsterling Menguat
Pasca laporan tersebut, GBP hanya menguat 0.05 persen ke posisi 1.5186, namun pada sesi Asia Jumat (06/02) siang ini, GBP/USD telah mencapai level tinggi baru lima pekan di kisaran 1.5342. Penyebab menguatnya Sterling adalah lemahnya Dolar dan laporan Halifax kemarin sore.