EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,414.02/oz   |   Silver 31.77/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,940.80   |   Ethereum 3,122.95   |   Litecoin 83.87   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 hari, #Saham AS

Sanksi Iran Dicabut, Harga Minyak Dibuka Lebih Rendah

Penulis

Mengawali pekan di hari Senin (18/1), harga minyak mentah dibuka lebih rendah, yaitu pada level yang sama dengan tahun 2003 silam. Pasar minyak bereaksi mengenai kemungkinan semakin membanjirnya pasokan dunia akibat tambahan ekspor minyak dari Iran, menyusul pencabutan sanksi akhir pekan lalu.

Mengawali pekan di hari Senin (18/1), harga minyak mentah dibuka lebih rendah, yaitu pada level yang sama dengan tahun 2003 silam. Pasar minyak bereaksi mengenai kemungkinan semakin membanjirnya pasokan dunia akibat tambahan ekspor minyak dari Iran, menyusul pencabutan sanksi akhir pekan lalu.

Iran

Iran telah siap menambah ekspor minyaknya 500ribu barel per hari, seperti dikatakan oleh Menteri Perminyakan negara tersebut hari Minggu (17/1), atau beberapa jam setelah sanksi ekspornya dicabut. Kabar tersebut menyebabkan dua tolok ukur harga minyak berjangka semakin terpuruk di bawah level 30 Dolar AS per barel saat pembukaan sesi perdagangan pekan ini. Brent di bursa Intercontinental Exchange (ICE) melemah 1 persen ke 28.65 Dolar AS per barel setelah pekan lalu ditutup pada USD 28.94.

Minyak WTI (West Texas Intermediate) pengiriman bulan Feb juga ikut menyusut 0.58 persen menuju USD 29.25 per barel. WTI sempat menyentuh intraday low USD 27.70, terendah sejak 25 November 2003. Pergerakan harga minyak mentah AS tak banyak mendapat pengaruh dari penurunan jumlah sumur minyak yang beroperasi. Hari Jumat (15/1), Baker Hughes melaporkan bahwa sumur minyak di AS berkurang 14 menjadi hanya 650. Satu minggu sebelumnya jumlah sumur minyak AS telah menurun sebanyak 34.

Selama seminggu ke depan, para investor akan berfokus pada perkembangan terbaru mengenai keadaan ekonomi China yang akan melaporkan GDP kuartal keempat tahun lalu. Di lain pihak, data inflasi dan building permits dari Amerika Serikat juga akan dirilis. Laporan jumlah cadangan minyak dari Energy Information Administration (EIA) akan ditunda satu hari mengingat libur pasar AS hari ini. Sedangkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengumumkan Penilaian Bulanan terhadap pasar minyak.

258416
Penulis

M Septian mulai berkecimpung di dunia forex sejak 2015. Setelah itu, menyelami berbagai instrumen trading dan berlanjut menjadi jurnalis yang meliput seputar forex dan komoditas di Seputarforex mulai 2016.