Gambaran negatif yang terpancar dari sektor tenaga kerja Amerika Serikat yang sempat muncul di awal kwartal kedua, dibalikkan dalam sekejap lewat survei malam ini. Penurunan signifikan jumlah pemohon tunjangan pengangguran membuat kaget banyak pihak. Di sisi yang berseberangan, Euro tak mudah terbawa sentimen dari AS, bahkan terlihat terus mencoba bergerak naik.
Terus Berdenyut
Lompatan prestasi terjadi kembali di sektor tenaga kerja AS. Semula, mereka yang berniat mengajukan permohonan tunjangan pengangguran diprediksi bakal semakin membengkak. Tetapi, hasil survei secara telak menepis perhitungan analis di atas kertas.
Pada awal sesi hari ini, dalam kacamata matematis diprediksi para pemohon jaminan akan semakin memberatkan roda ekonomi menggelinding. 271 ribu pemohon diperkirakan akan kembali memadati kantor-kantor layanan pemberian tunjangan pengangguran di AS. Pada faktanya, survei oleh lembaga yang menangani sektor tenaga kerja hanya mencatat sekitar 253 ribuan klaim pengangguran, cukup jauh dari perkiraan.
Dengan perolehan angka tersebut berarti kembali menggenapi rekor jumlah pemohon secara mingguan di bawah pagu psikologis selama dua belas bulan berturut-turut. Seperti telah disampaikan oleh banyak analis, angka tiga ratus ribuan masih menjadi suatu garis merah untuk mengukur sehat atau sakitnya sektor tenaga kerja.
Euro Masih Melawan
Sentimen dari pidato petinggi ECB akhirnya membuat para pelaku pasar saling beradu tenaga dan pengaruh di pasar. Fluktuasi terus terjadi dengan deras selama berita ini ditulis. Menguatnya sektor tenaga kerja di AS pun tak mampu dengan mudah menjungkalkan Euro. Sempat terbang pada kisaran 1.1059 tak lantas serta merta membuat Euro melayang di atas awan. Justru pada momentum itulah para investor Greenback terus membalas dengan sengit hingga volatilitas pasar terpantau terus terjadi. Sampai berita ini diunggah Euro masih terus bertahan di kisaran 1.1050 an.
