EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,127.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 35 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 36 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 37 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 43 menit lalu, #Saham AS

Yellen: Bahaya Jika Inflasi AS Terlalu Sering Meleset

Penulis

Yellen masih mempertahankan prediksinya tentang inflasi AS yang akan memantul naik dengan segera. Namun, ia tetap menekankan bahwa prediksi tersebut sangat tidak pasti.

Seputarforex.com - Ketua The Fed Janet Yellen masih mempertahankan prediksinya tentang inflasi AS yang akan memantul naik dengan segera. Kendati demikian, dalam pidatonya Rabu (22/Nov) pagi tadi di NYU, Yellen menekankan bahwa prediksi tersebut sangat tidak pasti. Ia masih menerima kemungkinan bahwa inflasi AS bisa juga turun dalam beberapa tahun ke depan.

janet-yellen


Bahaya Jika Inflasi AS Sering Meleset Dari Target

Sehari setelah mengumumkan pengunduran dirinya dari bank sentral AS per Februari mendatang, Yellen mengatkan bahwa The Fed masih cukup dekat dengan targetnya. Sehingga, kenaikan suku bunga secara bertahap harus tetap dilaksanakan demi menghindarkan tingkat inflasi dan pengangguran dari ketidakseimbangan.

"...Akan cukup berbahaya jika inflasi dibiarkan merosot dan terlalu sering meleset dari target..." kata Yellen. "(Amerika Serikat) Saat ini masih cukup dekat dengan (target) inflasi dan gol ketenagakerjaan, dengan tingkat pengangguran sebesar 4.1 persen atau di bawahnya..."

Dalam perhitungan Yellen, inflasi AS akan rebound tahun depan atau dua tahun lagi. Namun, ia menambahkan kalimat, "Saya akan mengatakan bahwa saya masih sangat tidak pasti dengan hal ini. Saya dan rekan-rekan tak begitu yakin bahwa fenomena ini adalah (bagian dari masa) transisi dan kami sedang memonitor inflasi dengan sangat ketat."

Yellen merupakan Ketua Bank Sentral AS (The Fed) pertama yang berjenis kelamin wanita. Di akhir masa jabatannya pada awal Februari nanti, Presiden Donald Trump sudah menunjuk Jerome Powell sebagai penggantinya. Hal ini sedikit mendobrak tradisi, karena umumnya, jabatan ketua The Fed diemban selama dua periode.

Meski demikian, Yellen telah mengonfirmasi di hari Senin kemarin bahwa dirinya akan mundur sama sekali dari jajaran Dewan Gubernur The Fed begitu Powell resmi dilantik.

281145
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.