Seputarforex.com - Ketua The Fed Janet Yellen masih mempertahankan prediksinya tentang inflasi AS yang akan memantul naik dengan segera. Kendati demikian, dalam pidatonya Rabu (22/Nov) pagi tadi di NYU, Yellen menekankan bahwa prediksi tersebut sangat tidak pasti. Ia masih menerima kemungkinan bahwa inflasi AS bisa juga turun dalam beberapa tahun ke depan.
Bahaya Jika Inflasi AS Sering Meleset Dari Target
Sehari setelah mengumumkan pengunduran dirinya dari bank sentral AS per Februari mendatang, Yellen mengatkan bahwa The Fed masih cukup dekat dengan targetnya. Sehingga, kenaikan suku bunga secara bertahap harus tetap dilaksanakan demi menghindarkan tingkat inflasi dan pengangguran dari ketidakseimbangan.
"...Akan cukup berbahaya jika inflasi dibiarkan merosot dan terlalu sering meleset dari target..." kata Yellen. "(Amerika Serikat) Saat ini masih cukup dekat dengan (target) inflasi dan gol ketenagakerjaan, dengan tingkat pengangguran sebesar 4.1 persen atau di bawahnya..."
Dalam perhitungan Yellen, inflasi AS akan rebound tahun depan atau dua tahun lagi. Namun, ia menambahkan kalimat, "Saya akan mengatakan bahwa saya masih sangat tidak pasti dengan hal ini. Saya dan rekan-rekan tak begitu yakin bahwa fenomena ini adalah (bagian dari masa) transisi dan kami sedang memonitor inflasi dengan sangat ketat."
Yellen merupakan Ketua Bank Sentral AS (The Fed) pertama yang berjenis kelamin wanita. Di akhir masa jabatannya pada awal Februari nanti, Presiden Donald Trump sudah menunjuk Jerome Powell sebagai penggantinya. Hal ini sedikit mendobrak tradisi, karena umumnya, jabatan ketua The Fed diemban selama dua periode.
Meski demikian, Yellen telah mengonfirmasi di hari Senin kemarin bahwa dirinya akan mundur sama sekali dari jajaran Dewan Gubernur The Fed begitu Powell resmi dilantik.