EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,421.01/oz   |   Silver 32.45/oz   |   Wall Street 39,805.66   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,186.04   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 14 jam lalu, #Saham AS

Optimisme Stimulus China Mencuat, Minyak Mulai Pulih

Penulis

Harga minyak menguat di tengah tumbuhnya optimisme pasar terhadap prospek stimulus China dan berkurangnya pasokan OPEC.

Seputarforex - Harga minyak dunia naik tipis pada perdagangan Asia hari Selasa (18/Juli). Minyak Brent tercatat menguat 0.22 persen pada kisaran $78.65 per barel, sementara WTI Oil berada di kisaran $74.29 per barel. Keduanya sama-sama berusaha pulih dari penurunan tajam di 2 sesi perdagangan sebelumnya.

Harga Minyak Naik Tipis

Kurs dolar AS yang merosot tajam hingga mencapai rekor terendah 15 bulan baru-baru ini membantu membatasi penurunan harga minyak lebih jauh. Selain itu, ekspektasi akan tambahan stimulus masif dari pemerintah China juga mendukung prospek bullish.

Menurut laporan media setempat, People's Bank of China (PBoC) akan memangkas persyaratan cadangan perbankan pada kuartal ketiga mendatang. Pemerintah China juga memperpanjang keringanan pajak untuk pembelian kendaraan listrik hingga tahun 2027. Hal ini dilakukan untuk membuka likuiditas agar berdampak positif pada perekonomian.

Namun, sejumlah pakar berpendapat bahwa stimulus ekonomi China masih diperlukan di lebih banyak sektor. "Untuk melawan rintangan yang menghambat pertumbuhan, kami mengekspektasikan stimulus yang lebih tertarget dalam beberapa bulan ke depan, utamanya di sektor fiskal, properti, dan konsumsi," ujar analis Goldman Sachs.

Membaiknya kondisi ekonomi China dapat mendongkrak permintaan minyak global karena peran negara tersebut sebagai salah satu konsumen energi terbesar di dunia.

 

Produksi OPEC Masih Suportif, Permintaan Minyak AS Mengkhawatirkan

Terlepas dari kebijakan China dan kondisi Dolar, minyak juga mendapat dukungan dari kebijakan produksi OPEC+ dalam melakukan penyesuaian output. Belum lama ini, Arab Saudi telah memperpanjang pemotongan produksi hingga Agustus, sementara Rusia berencana mengurangi ekspor minyak mulai bulan depan.

Perhatian pelaku pasar selanjutnya akan tertuju pada laporan persediaan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA). Data minggu lalu menunjukkan adanya penurunan konsumsi bensin; kondisi yang tidak biasa terjadi selama musim panas. Hal itu rupanya disebabkan oleh cuaca ekstrem yang mengakibatkan kebakaran hutan dan bencana alam lain seperti banjir, angka perjalanan dengan kendaraan cenderung menurun.

Download Seputarforex App

299575
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.