EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,096.00   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

MPPA: Tertekan Beban Pokok, Catat Kerugian Hingga Rp 123.07 M

Penulis

Kinerja PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pada kuartal I tahun 2016 masih menunjukkan pelemahan. Perseroan MPPA ini harus menderita kerugian bersih sebesar Rp 123.07 miliar.

Kinerja PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pada kuartal I tahun 2016 masih menunjukkan pelemahan. Perseroan MPPA ini harus menderita kerugian bersih sebesar Rp 123.07 miliar.

 

Hypermart

 

Menurut laporan keuangan MPPA pada kuartal I tahun 2016 (belum di audit), pendapatan pengelola gerai Hypermart tersebut mengalami penurunan sebesar 2.5 persen kuartalan yaitu menjadi Rp 3.26 triliun. Tak hanya itu saja, perseroan MPPA juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok sebesar 4 persen kuartalan menjadi Rp 2.81 triliun. Walaupun sepintas kenaikan beban pokok itu terlihat sedikit, namun naiknya beban pokok MPPA cukup menekan kinerja perseroan karena jika dilihat dari porsinya, beban ini cukup besar.

Porsi pada beban pokok untuk pendapatan MPPA kuartal I tahun 2016 adalah sebesar 87 persen, sebelumnya pada periode sama tahun lalu, porsi beban pokok sebesar 81 persen. Naiknya porsi beban itulah yang membuat laba kotor emiten MPPA mengalami penurunan sebesar 3 persen yaitu menjadi Rp 458.89 miliar.

Bahkan MPPA harus menghadapi tekanan terbesar yang berasal dari beban keuangan. Beban keuangan perseroan membubung tinggi ke Rp 18.09 miliar dari periode kuartal I tahun 2015 yang hanya sebesar Rp 281 juta. Akibatnya, perusahaan harus menderita kerugian cukup signifikan senilai Rp 123.07 miliar.

Meskipun demikian, Danny Kjongian selaku Direktur dan Sekertaris Perusahaan MPPA menuturkan, perusahaan cukup optimis bisa meningkatkan kinerja serta pertumbuhan lebih baik lagi walaupun kondisi ekonomi saat ini masih melemah. Dia juga yakin pada kuartal II nanti keadaan akan mulai menunjukkan perbaikan kembali dan kondisi tersebut mendorong daya beli masyarakat.

 

265171
Penulis

Pernah menempuh pendidikan di Fakultas Sastra, jurusan Sastra Inggris konsentrasi Linguistik, Unversitas Negeri Malang. Menyukai bidang kepenulisan dan dunia penerjemahan ekonomi dan bisnis sejak tahun 2013 silam. Saat ini menjadi jurnalis di Seputarforex yang bertanggung jawab untuk menulis berita emas dunia, forex, dan saham.