Seputarforex - Harga emas tergelincir dari puncak tujuh pekan akibat kenaikan yield obligasi US Treasury. Harga emas spot turun 0.3% ke $,771.40 per ounce pada pukul 16:21 GMT, sementara emas futures di Comex New York melemah hingga setengah persen ke $1771.30. Saat berita ini ditulis pada Senin (20/April) malam, grafik XAU/USD di bawah ini juga menunjukkan penurunan 0.23% ke $1771.74.
Sebagai informasi, yield oligasi 10-tahunan AS naik ke atas 1.6%, pulih dari kemerosotan sebelumnya yang mencapai level rendah beberapa pekan. Harga emas sendiri sudah turun 6% sejak awal tahun ini gara-gara kenaikan yield obligasi AS tersebut.
Faktor-Faktor Penahan Harga Emas Dari Penurunan Lebih Jauh
Kendati harga emas turun hari ini, para analis masih melihat beberapa faktor yang menyangga logam mulia. Daniel Ghali, analis dari TD Securities mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Fed Rate Hike secara bertahap seiring dengan curamnya yield curve secara bertahap. Kedua hal tersebut semestinya dapat mengurangi tekanan pada harga emas.
Faktor lainnya adalah pelemahan Dolar AS. Kali ini, mata uang AS tersebut tak ikut menguat bersama yield obligasi AS karena sentimen bullish di pasar saham. Indeks Dolar bahkan merosot ke level rendah enam pekan seiring dengan menanjaknya ekuitas global. Indeks Dow Jones dan S&P500 ditutup menguat pada hari Jumat, sebagian bursa Asia melanjutkan rebound, dan bursa Eropa STOXX600 dibuka dengan kenaikan 0.2 persen hari ini.
Permintaan emas fisik turut menyediakan support bagi harga emas saat ini. Permintaan emas di India dan China -dua negara konsumen emas terbesar dunia- kembali naik dari level rendah. Bank-bank sentral juga meningkatkan pembelian mereka pada bulan Februari lalu. Menurut Suki Cooper dari Standard Chartered, pasar emas fisik memberikan dukungan yang baik dengan menyangga harga emas agar tak akan turun ke bawah $1700 per ounce.