Seputarforex - Poundsterling terkatrol lagi sebesar 0.35 persen ke kisaran 1.3370-an versus dolar AS dalam perdagangan hari ini (24/November), kembali mendekati rekor tertingginya sejak awal September lalu. Optimisme pelaku pasar membubung berkat kemajuan dalam vaksin COVID-19 oleh AstraZeneca, serta harapan tercapainya "deal" dalam negosiasi dagang Inggris-Uni Eropa pekan ini.
Grafik GBP/USD Daily via Tradingview.com
Awal pekan ini, AstraZeneca membagikan hasil uji klinis atas vaksin COVID-19 yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford. Hasil sementara menunjukkan efektivitas vaksin tersebut lebih rendah dibanding vaksin Pfizer maupun Moderna yang diumumkan lebih awal. Meski demikian, vaksin ini memiliki sejumlah keunggulan tersendiri. Pertama, proyeksi harganya lebih murah. Kedua, vaksin dapat disimpan dengan suhu pendingin normal sehingga akan lebih mudah didistribusikan.
AstraZeneca termasuk salah satu produsen vaksin yang sudah menerima pre-order dari pemerintah Inggris. Pemerintah Inggris juga telah memesan vaksin kepada lima produsen lain; menempatkannya pada posisi terdepan untuk memperoleh pengiriman vaksin paling awal dari produsen mana pun yang mampu mendistribusikan lebih cepat.
Pound juga terdongkrak oleh harapan untuk kesepakatan dagang pasca-brexit dan stimulus fiskal tambahan dari pemerintah. Pertemuan tatap muka antara para negosiator dagang Inggris dan Uni Eropa akan kembali digelar di London pada pertengahan pekan ini, setelah sempat disuspensi pekan lalu gegara salah satu anggota tim terinfeksi COVID-19.
Menteri Keuangan Rishi Sunak telah mengatakan siap mendorong pertumbuhan ekonomi dengan lebih banyak pinjaman berbunga lunak. Ia kemungkinan bakal mengumumkan anggaran belanja tambahan untuk infrastruktur dan layanan publik pada hari Rabu besok.
Terlepas dari beragam kabar positif ini, para analis masih terpecah dalam menilai apakah pound masih akan melanjutkan reli ketika kesepakatan dagang pasca-brexit tercapai kelak. Sebagian analis berpendapat kalau nilai tukar pound saat ini sudah memperhitungkan prospek deal, sehingga menyusutkan potensi reli saat deal aktual diumumkan. Tetapi, sebagian yang lain berpandangan lebih bullish.
"Pasar saat ini sudah memperhitungkan banyak berita bagus bagi pound, tetapi kami kira (pound) itu masih punya sejumlah ruang untuk berlari," kata Ned Rumpeltin dari TD Securities, sebagaimana dilansir oleh Bloomberg, "Tampaknya masih terlalu dini untuk memudarnya pergerakan ini, terutama karena likuiditas pasar akan mulai berkurang menjelang liburan AS pada akhir pekan ini."