EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 155.930   |   GBP/USD 1.252   |   AUD/USD 0.660   |   Gold 2,355.33/oz   |   Silver 28.38/oz   |   Wall Street 39,512.84   |   Nasdaq 16,340.87   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 61,448.39   |   Ethereum 2,928.70   |   Litecoin 81.38   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 3 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 3 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 3 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 3 hari, #Saham AS

Aussie Depresi Sejenak Gegara Dibekap Notulen Rapat RBA

Penulis

Dolar Australia sempat merosot drastis pada sesi Asia, tetapi beranjak naik lagi setelah pelaku pasar menelaah baik-baik rilis notulen rapat RBA.

Dolar Australia sempat terguling ke level 0.6774 terhadap Dolar AS dalam perdagangan sesi Asia (19/November), seusai rilis notulen rapat RBA yang diadakan awal bulan ini. Publikasi resmi bank sentral Australia itu mengungkapkan fakta bahwa dewan kebijakan RBA menilai ada cukup alasan untuk memangkas suku bunga segera, meskipun pada akhirnya memutuskan untuk tidak mengubahnya guna memantau dampak pemangkasan sebelumnya terlebih dahulu.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Bank sentral Australia (RBA) telah memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2019. Namun, mereka memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 0.75 persen dalam rapat kebijakan tanggal 5 November. Keputusan itu selaras dengan ekspektasi pasar, karena mayoritas ekonom memperkirakan suku bunga baru akan dipangkas lagi tahun depan.

Rilis notulen hari ini menunjukkan bahwa keputusan RBA untuk mempertahankan suku bunga itu tidak diambil dengan mudah, sedangkan mayoritas anggota rapat memiliki bias dovish. Anggota rapat juga mencatat bahwa pemangkasan suku bunga tambahan terhadap suku bunga yang sudah berada di rekor terendah akan berdampak negatif terhadap keyakinan investor dan nasabah.

Gareth Aird, senior ekonom di CBA, mengatakan kepada Reuters, "Bagi kami, ini berarti bahwa RBA tidak akan memangkas suku bunga lagi dalam bulan Desember. Namun, dengan kecilnya kemajuan untuk mencapai target full-employment yang diharapkan terjadi pada awal tahun depan, (maka) kami memperkirakan pemangkasan suku bunga (RBA) lagi pada bulan Februari."

Nilai tukar Dolar Australia sempat longsor akibat kejutan dovish tersebut. Akan tetapi, setelah ditelaah lebih lanjut, proyeksi pemangkasan suku bunga RBA selanjutnya tidak mengalami perubahan. Bank sentral yang dipimpin oleh Philip Lowe itu tetap diperkirakan bakal memotong suku bunga lagi pada paruh pertama tahun 2020. Selaras dengan itu, pergerakan AUD/USD beranjak naik lagi ke kisaran harga pembukaan pada level 0.6809 saat memasuki sesi Eropa.

291007
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.