EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 43 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 44 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 45 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 47 menit lalu, #Saham AS

Bullard: Pemangkasan Suku Bunga Fed Bisa Dilakukan Segera

Penulis

Dolar AS anjlok setelah komentar James Bullard memantik spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve).

Indeks Dolar AS (DXY) terjun bebas sejak awal pekan ini, akibat penurunan tajam yield obligasi US Treasury. Pemicunya adalah eskalasi spekulasi mengenai pemangkasan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve), setelah salah satu pejabat tingginya mengatakan bahwa pemotongan suku bunga bisa dilakukan dalam waktu dekat. Saat berita ditulis menjelang akhir sesi Asia hari Selasa ini (4/Juni), posisi DXY telah merosot hingga 97.18. Greenback juga melemah terhadap sejumlah rival utamanya.

DXY Daily

Pada hari Senin, Presiden Fed wilayah St Louis, James Bullard, menguraikan berbagai sebab mengapa pemangkasan suku bunga cukup beralasan untuk dilakukan dalam waktu dekat. Menurutnya, meski Federal Reserve tidak dapat merespons setiap perubahan dalam konflik perdagangan antara AS dengan negara-negara lain, tetapi banyak peristiwa baru yang telah meningkatkan ketidakpastian seiring dengan melambatnya perekonomian global. Salah satunya adalah pengumuman tarif impor AS bagi Meksiko yang dapat berdampak terhadap kinerja makroekonomi AS.

Ia mengungkapkan bahwa Fed "menghadapi kondisi ekonomi yang diekspektasikan tumbuh lebih lambat ke depan, dengan sejumlah risiko perlambatan yang lebih tajam dibandingkan ekspektasi karena ketidakpastian perdagangan global".

Sebelumnya, para pejabat Fed cenderung bersikap wait-and-see terhadap beragam tindakan agresif yang diambil oleh pemerintahan Trump, karena konflik dagang dianggap belum memengaruhi outlook pertumbuhan AS. Dengan demikian, pernyataan Bullard kali ini menandai perubahan sikap pejabat Fed yang cukup signifikan.

Selain itu, Bullard menyoroti inflasi AS yang masih terus berada di bawah target. Ia pun termasuk diantara orang-orang yang mengkhawatirkan pembalikan kurva yield obligasi bertenor 3-bulanan dan yield obligasi bertenor 10-tahunan sejak beberapa waktu lalu. Pembalikan kurva yield ini, menurutnya, cukup signifikan untuk menjadi alasan bagi dipangkasnya suku bunga Fed.

"Penyesuaian ke bawah dalam kebijakan suku bunga bisa membantu memfokuskan kembali inflasi dan ekspektasi inflasi ke target 2 persen," kata Bullard. Pemangkasan suku bunga Fed juga dinilai bisa menjadi "asuransi" menghadapi kemungkinan perlambatan ekonomi Amerika Serikat yang boleh jadi lebih buruk ketimbang ekspektasi.

288739
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.