Laporan indeks Pertumbuhan Domestik Bruto (GDP) Amerika Serikat yang dirilis Kamis malam tadi makin menaikkan Dolar AS ke atas angin. GDP Negeri Paman Sam untuk kuartal ketiga tahun 2014 dilaporkan mengalami kenaikan hingga 3.5 persen, lebih tinggi daripada ekspektasi kenaikan 3.0 persen. Pada kuartal kedua, GDP AS bahkan tumbuh hingga 4.6 persen.
Laporan tersebut makin mendukung langkah The Fed untuk mengakhiri program pelonggaran kuantitatifnya pada pekan ini. Selain itu, hal ini berarti bahwa pertumbuhan AS telah mencapai performa terbaiknya dalam enam bulan terakhir.
Akan tetapi satu hal yang paling menyolok dari laporan GDP AS tersebut adalah melambungnya belanja pemerintah yang mencapai laju tercepat sejak kuartal keda tahun 2009. Menyempitnya defisit perdagangan AS terbantu oleh naiknya suplai industri dan penjualan mobil sementara impornya menurun akibat merosotnya harga minyak dan pengiriman barang-barang konsumsi.
EUR/USD jatuh hingga ke level rendah 1.2547 sebelum naik kembali ke posisi 1.2605 dan ditutup pada harga tersebut. GBP/USD pun menghujam level rendah intraday di 1.5951 sebelum ditutup pada 1.5996. USD/JPY pagi tadi menguat setelah inflasi Jepang diumumkan melambat pada bulan September.
Ekonomi AS Optimis
Carl R. Tannenbaum, Kepala Ekonom di Northern Trust Company mengatakan, "Laporan tersebut merupakan yang terkuat dalam enam bulan dengan interval sepuluh tahun menurut data kami". Menurutnya, jelas bahwa ada peningkatan dalam laju ekspansi.
Selain GDP, pasar secara umum juga masih bergembira oleh berita-berita ekonomi AS beberapa waktu terakhir ini, termasuk juga kenaikan kepercayaan konsumen dan klaim pengangguran yang mengalami penurunan dari 287,000 menjadi 285,00 pada pekan ini sesuai dengan ekspektasi. Dari sini, beberapa ekonom meramalkan bahwa perekonomian AS akan terus melaju dan makin menekan angka pengangguran.
