EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,425.16/oz   |   Silver 32.46/oz   |   Wall Street 39,806.77   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,266.69   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 19 jam lalu, #Saham AS

Jepang Terdeteksi Gelontorkan 35 Miliar USD Untuk Mendongkrak Yen

Penulis

Setelah diduga mendapat intervensi dari pemerintah Jepang, tren bullish USD/JPY tampaknya mengalami jeda sementara menanti katalis berikutnya.

Seputarforex - USD/JPY dan berbagai pair yen lain kemarin mengalami fluktuasi tajam senilai ratusan pips dalam waktu singkat. Pasar mencurigai Jepang telah melaksanakan intervensi untuk mendongkrak nilai tukar yen, mencegah USD/JPY menembus ambang 160.00 serta menstabilkan volatilitas. Namun, otoritas Jepang menolak untuk mengonfirmasinya secara eksplisit.

Duet Ninja kini berkonsolidasi pada kisaran 157.30. Tren bullish USD/JPY tampaknya mengalami jeda sementara menanti katalis berikutnya, kemungkinan dari pengumuman hasil rapat FOMC besok.

USDJPY Daily

Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk Urusan Luar Negeri, tadi pagi kembali menolak untuk menjawab apakah otoritas berada di balik lonjakan yen pada hari Senin. Ia hanya menegaskan bahwa Jepang selalu siap menangani masalah valas, khususnya jika para spekulan memicu pergerakan berlebihan yang berdampak negatif terhadap keseharian masyarakat.

"Harga barang impor yang lebih tinggi dikatakan berdampak pada kelompok masyarakat yang paling rentan dan dapat menghambat momentum Jepang untuk menaikkan upah aktual," kata Kanda, "Pemerintah perlu merespons pergerakan-pergerakan seperti itu."

Terlepas dari itu, Reuters melaporkan bahwa data Bank of Japan mengisyaratkan Kementerian Keuangan telah menggelontorkan sekitar 5.5 triliun yen (35 miliar dolar) untuk mendongkrak nilai tukar yen pada hari Senin. Mitsuhiro Furusawa, seorang mantan diplomat mata uang, juga mengakui Jepang kemungkinan telah mengambil tindakan pada pekan ini.

Pelaku pasar kini mewaspadai kemungkinan intervensi lanjutan, sehingga fluktuasi berbagai pair yen cenderung minim. Selain itu, pasar juga mulai memasuki mode wait-and-see menjelang rapat Federal Open Market Committe.

Konsensus memperkirakan Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga pada rentang 5.25%-5.50% dalam rapat tersebut, sembari menyampaikan pesan yang bernada agak hawkish. Pesan seperti itu dapat mendukung spekulasi penundaan pemangkasan suku bunga sampai November atau bahkan tahun depan — selaras dengan tingginya data inflasi AS baru-baru ini. Namun, Dolar AS berisiko jatuh apabila The Fed justru menyampaikan pesan bernada dovish atau mendukung pemangkasan suku bunga lebih awal.

300441
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.