EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,410.61/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 17 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Ambyar Akibat Tingkat Pengangguran Melar

Penulis

Nonfarm Payroll AS mengungguli ekspektasi, tetapi tingkat pengangguran AS melonjak dari 3.5 persen sampai 3.7 persen.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) amblas lebih dari 1.6 persen sampai kisaran 111.10-an saat berita ini ditulis pada sesi New York hari Jumat (4/November), dan agaknya masih terus melanjutkan penurunan. Aksi ambil untung marak setelah publikasi data ketenagakerjaan AS malam ini menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran yang bertepatan dengan penurunan tingkat partisipasi angkatan kerja Amerika Serikat.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Biro Statistik Tenaga Kerja AS sebenarnya melaporkan angka-angka Nonfarm Payroll (NFP) yang menggembirakan. NFP bertambah 261k pada periode Oktober 2022, atau lebih banyak dibandingkan estimasi konsensus yang hanya 200k. Data NPF periode sebelumnya juga direvisi naik dari 263k menjadi 315k. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata pendapatan per jam naik 0.4 persen (Month-over-Month) secara aktual versus estimasi yang hanya 0.3 persen.

Laporan secara keseluruhan mendukung langkah Federal Reserve untuk terus menaikkan suku bunga dalam rangka mengendalikan tekanan inflasi yang kian meninggi sejauh ini. Akan tetapi, sejumlah rincian dalam laporan tersebut mengisyaratkan kondisi pasar tenaga kerja AS memburuk dengan cepat.

Tingkat pengangguran AS melonjak dari 3.5 persen sampai 3.7 persen. Padahal, pelaku pasar sebelumnya hanya memperkirakan peningkatan pengangguran sampai 3.6 persen. Di saat yang sama, tingkat partisipasi malah melorot dari 62.3 persen menjadi 62.2 persen. Kedua data tersebut menandakan data Nonfarm Payroll berikutnya kemungkinan bakal makin tertekan, sehingga The Fed tak dapat menaikkan suku bunga seagresif sebelumnya.

"Kami berpikir bahwa sumber permintaan tenaga kerja kuasi-struktural dan komponen siklus ini sekarang melambat, dan kami memperkirakan pertumbuhan pekerjaan turun ke bawah 200 ribu per bulan selama beberapa bulan ke depan," kata Ian Shepherdson, Kepala Ekonom di Pantheon Macroeconomics.

Sejumlah analis tetap berpandangan bullish terhadap dolar AS. RBC menilai pertumbuhan di pasar tenaga kerja memang akan terus melambat, tetapi tetap positif secara keseluruhan. Mereka juga berpendapat tingkat pengangguran akan menanjak sedikit pada akhir tahun, sehingga suportif bagi setidaknya satu "Fed rate hike" berukuran jumbo lagi.

"Meski pertumbuhan pekerjaan lebih lambat, masih ada banyak momentum di pasar tenaga kerja," kata Claire Fan, ekonom di RBC Economics, "Proyeksi dasar kami mengasumsikan kenaikan (suku bunga The Fed) sebesar 50 basis poin pada Desember, tetapi ada risiko yang condong pada kenaikan lebih tinggi dari itu."

Download Seputarforex App

298494
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.