EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,439.35/oz   |   Silver 32.03/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   AUD/JPY bergerak di bawah 104.50 setelah Tiongkok memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF berada di Sekitar 0.9100 dengan sentimen positif, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD dapat terkoreksi lebih rendah jika gagal menembus level 1.2700, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Potensi bullish EUR/USD masih ada menjelang pidato The Fed, 1 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 7 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Tertindih Laporan PMI Jelang Simposium Jackson Hole

Penulis

Penurunan dalam data aktivitas ekonomi Amerika Serikat mengakibatkan dolar AS tertekan, tetapi ada banyak faktor lain yang perlu diperhitungkan.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) ambruk ke level 108.04 menjelang akhir sesi Asia hari Kamis (25/Agustus). Para investor dan trader yakin Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pesan hawkish dalam ajang simposium Jackson Hole tanggal 25-27 Agustus 2022, tetapi optimisme terhadap prospek ekonomi AS menyusut akibat rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) pada hari Selasa.

DXY DailyGrafik DXY Daily via TradingView

Hasil survei PMI Amerika Serikat terbaru untuk periode Agustus 2022 versi S&P Global dan Markit menunjukkan penurunan yang sangat drastis. Skor PMI Jasa melorot lebih lanjut dari 47.3 sampai 44.1, menandakan kontraksi ekonomi yang menajam. Skor PMI Manufaktur menurun dari 52.2 menjadi 51.3, lebih rendah dari estimasi konsensus yang sebesar 52.00.

S&P Global menyatakan bahwa kelangkaan bahan baku, penundaan pengiriman, kenaikan suku bunga, serta tekanan inflasi yang sangat tinggi telah menciutkan permintaan konsumen. Secara keseluruhan, indeks komposit jatuh ke rekor terendah sejak Februari 2021 -bahkan lebih buruk daripada hasil survei PMI untuk Zona Euro dan Inggris dalam kurun waktu yang sama-.

Apabila terkonfirmasi oleh data ekonomi AS lainnya ke depan, data-data ini menandakan terjadinya perlambatan yang lebih cepat daripada ekspektasi. Dolar AS tumbang lantaran adanya kesenjangan yang cukup besar dengan ekspektasi pasar sebelumnya. Kendati demikian, sejumlah analis menilai laporan ini belum tentu akurat.

"Tentang indeks (PMI) AS, saya adalah fans berat PMI, tetapi saya pun menganggap laporan ini terlalu berlebihan," kata Julian Jessop, seorang ekonom independen, melalui akun Twitter-nya "Pelemahan dipimpin oleh penurunan tajam dalam indeks jasa, yang hanya memiliki rekam jejak singkat, sedangkan indeks ISM alternatif (menunjukkan sektor manufaktur dan non-manufaktur AS) telah bertahan dengan baik."

Perlu diketahui, Amerika Serikat memiliki laporan PMI lain versi Institute of Supply Management (ISM) yang biasanya memiliki "impact" lebih besar daripada versi S&P Global dan Markit. Skor PMI Non-manufaktur ISM meningkat dari 55.3 menjadi 56.7 pada Juli 2022, berlawanan dengan skor PMI Jasa versi rivalnya yang justru menciut pada level 47.3.

Konteks tersebut membuat mayoritas analis meyakini bias bullish dolar masih kokoh meskipun posisinya terkoreksi saat ini. Apalagi, ekspektasi suku bunga AS masih tetap tinggi. Meskipun FOMC kemungkinan kecil menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin pada bulan September mendatang, sikap para pejabat The Fed belakangan ini menjamin realisasi "rate hike" minimal sebesar 50 basis poin.

Download Seputarforex App

298137
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.