Dolar New Zealand terguling di sesi perdagangan Asia Jumat (14/08) pagi ini akibat mengecewakannya data penjualan retail dengan para investor yang memperkirakan bahwa pasar akan bergerak kalem sehubungan dengan akhir pekan. Di samping itu, dampak dari devaluasi mata uang China, sedikit banyak masih memberikan pengaruh. NZD/USD diperdagangkan pada posisi 0.6556, turun 0.21 persen dari posisi sebelumnya.
Penjualan Retail Di Bawah Ekspektasi
Penjualan retail New Zealand mengalami kenaikan 0.1 persen di kuartal kedua, jauh di bawah ekspektasi kenaikan penjualan retail hingga 0.7 persen. Penjualan retail New Zealand keseluruhan naik 5.9 persen tahun-ke-tahun, di atas laju kenaikan 5.2 persen yang diperkirakan.
Tidak termasuk pembelian kendaraan, penjualan retail inti New Zealand naik 0.1 persen saja dibandingkan dengan pertumbuhan 2.5 persen yang tercapai dalam periode bulan Maret. Nilai penjualan retail, yang termasuk fluktuasi harga, meningkat 0.1 persen dalam satu kuartal, sedangkan nilai penjualan retail initi, menyusut 0.2 persen.
Para konsumen di New Zealand tampak kurang konsumtif dalam beberapa bulan terakhir sehubungan dengan berakhirnya dairy boom dan pembangunan kembali wilayah Canterbury. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi ekspansi ekonomi New Zealand sementara rekor jumlah orang yang bermigrasi ke negara ini menyumbang kenaikan tenaga kerja. Minimnya peningkatan inflasi juga membuat pertumbuhan upah kurang greget.
