Euro terhuyung-huyung di dekat level rendah dua tahun pada Kamis (04/12) siang ini menjelang kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan diumumkan malam nanti. Perdagangan Euro di pasar forex pun terpantau flat menjelang rapat tersebut. Para investor bertaruh bahwa ECB akan menginjeksikan stimulus ke dalam perekonomian Zona Euro yang sudah tersengal-sengal.
Pergerakan mata uang Euro tampak data-datar saja pada siang hari ini di posisi $1.2309 setelah anjlok ke posisi $1.2301 pada hari Rabu kemarin, level yang belum pernah terjadi sejak bulan Agustus 2012. Tampak jelas bahwa mata uang 18 negara tersebut menembus dasar range $1.2360/1.2600 yang terlihat sejak tiga minggu lalu, dengan kecenderungan bearish. Akan tetapi, para trader mengatakan bahwa hasil rapat ECB nanti akan cocok dengan ekspektasi pasar yang sudah sangat dovish dan ada kemungkinan Euro akan kembali ke posisi $1.2600.
Meskipun isu mengenai program pelonggaran kuantitatif (QE) ECB digadang-gadang akan menjadi pokok bahasan utama rapat ECB malam ini, namun masih ada saja sejumlah pakar ekonomi yang memperkirakan bahwa ECB akan mengambil tindakan yang signifikan bulan depan.
4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Di Rapat ECB Desember 2014
Menurut Wall Street Journal, ada empat hal yang perlu diperhatikan dari kebijakan ECB malam nanti. Pertama adalah kata pengantar yang disampaikan oleh Gubernur ECB, Mario Draghi. Apa yang diucapkan oleh Draghi dalam pembukaan pidato justru merupakan poin terpenting. Pidato pada tanggal 21 November lalu contohnya, Draghi langsung memberikan sinyal adanya desakan bagi ECB untuk segera mendorong inflasi, bahkan akan segera memfungsikan QE secepatnya.
Kedua, perhatikan mengenai obligasi pemerintah. Para ekonom akan mengamati referensi yang eksplisit mengenai pembelian obligasi pemerintah dalam sesi tanya jawab nanti.
Ketiga adalah pokok masalah yang sedang dihadapi oleh ECB, yakni rendahnya inflasi. ECB akan merilis prediksi inflasi Zona Euro terbarunya. Outlook inflasi untuk tahun 2015 diperkirakan akan diturunkan dari outlook 1.1 persen saat ini, mengingat bahwa CPI hanya 0.3 persen di atas level pada bulan November tahun lalu, alias masih jauh di bawah target inflasi ECB 2 persen.
Terakhir adalah masalah turunnya harga minyak dunia. Fenomena ini sempat dikabarkan menjadi perdebatan hangat di kalangan pejabat tinggi ECB. Rendahnya harga bahan bakar dikhawatirkan akan makin mempersulit pendorongan inflasi. Namun sisi positifnya, harga bensin yang murah dapat membantu perekonomian karena memicu orang untuk berbelanja. Dan di rapat ECB malam nanti, diharapkan Draghi akan memberikan penekanan, apakah lebih banyak sisi positifnya, ataukah akan lebih banyak sisi negatifnya, sehingga pasar bisa mendapatkan gambaran tindakan apa yang akan diambil oleh ECB terkait hal ini.
