Satu lagi petinggi Federal Reserve, yang selama ini menjadi pendukung program stimulus pembelian-obligasi, mendukung tapering agar dimulai bulan Desember, meski sebenarnya ia memilih untuk menunggu.
Pernyataan tersebut yang dilontarkan oleh Charles Evans, gubernur The Fed untuk wilayah Chicago, mengisyaratkan kuatnya laporan pertumbuhan lapangan pekerjaan di bulan November pada hari Jumat (06/11) telah membawa The Fed semakin dekat pada pemangkasan ronde ketiga quantitative easing (QE3).
Non-farm payrolls Amerika Serikat dilaporkan menguat lebih besar dar prediksi ekonom, yaitu sebesar 203.000. Di sisi lain, tingkat pengangguran turun ke level lima-tahun rendah menjadi 7%.
Ketika ditanya mengenai apakah ia mendukung pemotongan stimulus The Fed pada rapat tanggal 17-18 Desember nanti, Evans menyatakan ia akan bersikap terbuka. Di mata pria tersebut saat ini semua hal berada di tingkat yang sama. Evans mengharapkan untuk melihat kestabilan yang sama untuk beberapa bulan lagi, meski ia tak menyangkal apa yang telah dicapai oleh perekonomian AS akhir-akhir ini adalah peningkatan yang cukup memuaskan.
Dari pernyataan Evans tersebut dapat ditangkap meski ia tidak akan menolak usulan tapering dimulai pada bulan Desember, seperti kedua rekannya, Charles Plosser dan Dennis Lockhart, namun di saat yang sama komentar Evans menandakan ia masih ingin program stimulus bulanan tetap berjalan dengan laju kecepatan yang sama, $85 miliar-per-bulan.
Salah satu hal yang membuat Evans ragu adalah inflasi AS. Walau ia termotivasi oleh perkembangan laporan lapangan pekerjaan (jobs report), di saat yang sama inflasi yang terus bergerak di bawah target The Fed sebesar 2% membuat Evans merasa gugup.